youngster.id - Kondisi pandemi memaksa masyarakat untuk menjalani gaya hidup baru yang meliputi tindakan menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Bahan antiseptik pun menjadi primadona dalam menangkal virus dan bakteri.
Hal ini mendorong tim mahasiswa inventor Universitas Diponegoro (Undip) melakukan inovasi dengan membuat antiseptic berbahan limbah kacang tanah. Bahan alternatif ini mengandung senyawa fenolik, karbonil, dan asam serta berperan sebagai antimikroba dan antioksidan. Menariknya lagi, produk ini aman bagi kulit dan ramah lingkungan.
Tim inventor Undip ini terdiri dari Zullaekah (Bidang Agroekoteknologi), Idhiyani Murounaky (Fisika), Lutfi Lubihanto (Teknik Kimia), Nova Elisa (lmu Komunikasi) dan Berlian Harry Saputra (Matematika) di bawah bimbingan dosen Undip, Indro Sumantri.
Zullaekah menjelaskan, mereka berhasil menemukan teknologi antiseptic ramah lingkungan dari limbah kulit kacang tanah menggunakan metode pirolisis. Yakni asap cair dari kulit kacang tanah dibuat dengan metode pirolisis sedangkan pemurnian dilakukan dengan arang aktif.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair kulit kacang tanah memiliki aktivitas sebagai antiseptik, dibuktikan dengan penurunan jumlah koloni bakteri yang tumbuh jika dibandingkan dengan kontrol negatif (aquadest),” kata Zullaekah dalam siaran pers Humas Undip, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan, penelitian yang telah dilakukan tersebut bertujuan untuk menguji efektivitas asap cair kulit kacang tanah terhadap pertumbuhan bakteri pada tangan. Hasilnya, asap cair dari kulit kacang tanah berpotensi untuk digunakan sebagai agen antibakteri pada hand sanitizer.
Penemuan inovatif ini mendapatkan penghargaan berupa silver medal pada event World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2022 di Malaysia. Event tersebut rutin dilakukan dan berhasil mengumpulkan para inventor sedunia, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, peneliti dan praktisi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post