youngster.id - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Program Studi Teknik Elektro yakni Rahman Ecky dan Diana Anggreani membangun alat pengaman pintu digital berbasis android yang diberi nama Audockpora. Ini adalah automatic door lock system berbasis android menggunakan Pocket ITERA.
Alat ini memiliki fungsi utama untuk membuka pintu ruang kelas yang ada di kampus ITERA dengan menggunakan QR Scanner untuk memindai QR code. Pemindaian dilakukan lewat aplikasi Pocket ITERA yang terhubung ke server Siakad kampus.
Penelitian yang dilakikan Rahman Ecky dan Diana Anggreani untuk dapat menciptakan alat kunci pintu otomatis ini selama 2 semester.
Menurut Rahman Ecky manfaat dari sistem kunci otomatis berbasis android Audockpora ini adalah untuk mengurangi penggunaan ruang kelas yang tidak sesuai jadwal hingga meningkatkan keamanan ruangan dari aksi pencurian. “Sebab ketika pintu terdeteksi dibuka paksa sistem akan langsung mengirimkan pesan ke server yang terhubung ke unit keamanan kampus,” ucap Rahman melalui keterangan pers Kamis (16/7/2020).
Dikemas dalam kotak berwarna hitam dengan ukuran 18,5 mm x 11,5 mm x 6,5 mm, juga dilengkapi dengan cadangan daya/mini ups yang digunakan sebagai back up daya pada sistem ketika supply daya utama dari listrik PLN padam.
Selain memiliki fitur utama, Audockpora juga memiliki fitur alternatif untuk membuka pintu ketika fitur utama mengalami gangguan. Fitur tersebut berupa kartu khusus sebagai master key. Terdapat pula fitur tambahan push button untuk membuka pintu dari dalam kelas serta fitur khusus untuk mendeteksi ketika pintu dibuka paksa atau tanpa melalui akses utama dan alternatif.
Sistem kunci pintu yang dibuat juga merupakan salah satu wujud penerapan perkembangan teknologi 4.0, yang juga lebih aman, praktis dan lebih canggih dibandingkan dengan kunci konvensional maupun kunci pintu otomatis yang dijual di pasaran. Prototipe Audockpora saat ini sudah diujicoba di ruang TIK ITERA. alat ini dilengkapi dengan cadangan daya atau Mini UPS yang akan berfungsi jika sistem listrik PLN padam.
“Harapan kami, alat ini nantinya dapat diperbanyak dan diterapkan di seluruh ruangan kelas yang ada di ITERA, sehingga pemakaian ruangan jauh lebih teratur dan keamannya juga dapat terjamin,” kata Rahman berharap.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post