youngster.id - Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan Garuda Electric Vehicle-22 (Garuda EV-22), mobil balap bertenaga listrik dengan desain seperti mobil formula one. Mobil masa depan ini diklaim memiliki sistem keamanan tingkat tinggi, ergonomis, mudah dikontrol, ramah lingkungan, dan powerfull.
Manager tim Kesit Bayu Purnomo mengatakan, keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam sebuah mobil balap.
“Garuda EV-22 dilengkapi 5-point seatbelt untuk memastikan keamanan pengemudi di track. Selain itu, pada sistem kelistrikan digunakan catu daya HVTS dan LVIS untuk memastikan bahwa setiap komponen mendapatkan tegangan sesuai kapasitasnya” katanya seperti dilansir di laman resmi uny.ac.id.
Menurut Kesit, untuk memastikan kenyamanan pengemudi kendaraan dirancang dengan ergonomic driver seat. Adjustable pedal box dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan sesuai kondisi fisik pengemudi. Mahasiswa prodi pendidikan teknik otomotif ini juga menjelaskan Garuda EV-22 juga dilengkapi dengan steering wheel yang memiliki sudut dengan mempertimbangkan aspek ergonomi untuk mengurangi beban steering.
Berbeda dengan mobil gokart pada umumnya, Garuda EV-22 telah dilengkapi dengan suspensi tipe double wishbone sehingga getaran dan kejutan yang dihasilkan sangat minim. Suspensi juga dirancang untuk memaksimalkan traksi ban pada permukaan jalan. Selain itu kendaraan juga dilengkapi dengan controller untuk mengatur output daya motor listrik sesuai kebutuhan pengemudi.
Dosen pembimbing tim Garuda UNY I Wayan Adiyasa memaparkan bahwa mobil ini ramah lingkungan dan powerfull karena menggunakan baterai dengan kapasitas 72 V/64 Ah dan dapat menempuh jarak hingga 50 km. “Untuk mencegah terjadinya overheat, casing pada battery pack dirancang dengan memaksimalkan sistem air cooling dengan material aluminium untuk mempercepat perpindahan panasnya” ungkapnya.
Dilengkapi dengan double on-wheel electric motor, Garuda EV-22 memiliki kecepatan maksimal 80 km/h. Dua motor listrik dipasang secara on-wheel di kedua roda belakang Garuda EV-22. Kedua motor listrik tersebut dikendalikan oleh controller khususnya ketika kendaraan sedang cornering.
Contohnya ketika kendaraan sedang melakukan cornering ke kanan maka roda bagian kiri harus berputar lebih cepat dibandingkan roda bagian kanan, maka controller tersebut akan mengatur motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kiri untuk berputar lebih cepat dibandingkan motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kanan. “Oleh karena itu pemasangan kedua motor listrik secara on-wheel memiliki keunggulan pada manuver akibat dari controller pengendali motor listrik,” ujar Wayan.
Mobil ini akan turut serta dalam ajang Formula Electric Student Competition Indonesia International Motor Show (FESC IIMS) 2022. Ajang tersebut menuntut mahasiswa untuk membuat karya berupa mobil dengan konsep formula electric. Untuk itu, dilakukan berbagai persiapa diantaranya uji akselerasi dan uji rem di boulevard rektorat UNY.
Wayan mengungkapkan, pada uji ini frame atau rangka kendaraan berperan penting terutama untuk mempertahankan lokasi titik berat pada posisinya baik statis maupun dinamis. “Sedikit perubahan pada chassis dapat mengakibatkan lokasi titik berat yang signifikan saat menerima beban dinamis, yaitu beban lateral dimana beban paling besar yang diterima chassis ketika cornering” katanya.
Chassis Garuda EV-22 didesain dengan kekuatan yang cukup untuk menerima beban lateral dengan torsional stiffness sebagai indikator dari kekuatan rangka. Berdasarkan Roll moment yang diterima kendaraan ketika beban lateral diterapkan, dihasilkan target torsional stiffness sebesar 504,119 Nm/degree, sedangkan chassis yang telah di desain memiliki torsional stiffness sebesar 881,679 Nm/degree, sehingga dapat dinyatakan bahwa chassis sudah cukup kuat menerima beban lateral.
“Kami berharap kompetisi ini bisa menjadi pembelajaran bagus untuk teman-teman sehingga dapat menerapkan pembelajaran saat kuliah dengan lebih mendalam, serta dengan persiapan kompetisi ini dapat menjadikan tim lebih solid dan kompak untuk Garuda UNY yang lebih baik,” kata Sultantyo Djatinegoro Driver Garuda EV-22.
STEVY WIDIA
Discussion about this post