Selasa, 21 Maret 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Keset Bambu Antibakteri dari IPB

14 Juni 2016
in Innovation
Reading Time: 2 mins read
Keset Bambu Antibakteri dari IPB

Berkat keset antibakteri Tim IPB raih penghargaan internasional. (Foto : edupost/Youngsters.id)

youngster.id - Ternyata bamu selain dapat menjadi dekorasi rumah, juga dapat menyerap kelembaban air dan anti bakteri. Oleh tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat ketiga fungsi itu disatukan pada produk keset bambu anti bakteri.

Mereka adalah Naufal Bayu Prasetyo, Laila Fitriyani dan Tiana Rafmiwati merupakan mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

Menurut Naufal, keset tersebut memiliki keunggulan yang tidak dimiliki keset lainnya yang umum dijual di pasaran. Keset hasil penelitiannya bersifat antibakteri karena mengandung flavonaid, tannin, alkohol, dan pennyquinone. “Keset ini mampu menyerap kelembaban air dan bau. Dan terutama dapat menghambat pertumbuhan bakteri khususnya Escherichia colli dan Staphylococcus aureus,” katanya.

Baca juga :   Robot Pembersih Lantai Dari Untag

Ia mengatakan, pemilihan bambu sebagai bahan dasar keser karena bahan bakunya masih banyak ditemukan di Indonesia dan seringnya hanya dimanfaatkan sebagai alat penopang sementara dalam proses konstruktsi bangunan.

Sementara, lanjutnya, limbah bambu berupa ujung, sisah bilah dan batang bambu tidak digunakan setelah proses konstruksi selesai. Padahal masih dapat dimanfaatkan dengan sentuhan teknologi.

“Dengan beberapa proses, limbah bambu tadi diolah memiliki nilai jual lebih tinggi dari pada kayu bakar,” katanya.

Menurutnya, serat limbah bambu ataupun bambu muda dapat digunakan sebagai dasar produk-produk industri kreatif rumah tangga, maupun kerajinan lainnya.

Kedepan, lanjut Naufal, ia dan timnya akan meningkatkan kemampuan antibakteri keset tersebut agar memiliki daya resistensi lebih tinggi terhadap berbagai jenis mikroba lainnya. Tidak terbatas hanya pada dua bakteri yang disebutkan tadi tetapi jenis bakteri lainnya.

Baca juga :   Tim Mino Microbubbles UGM Finalis Tantangan Inovasi Pangan Internasional

“Kami masih terus melakukan pengembangan terutama meningkatkan daya tahan lebih tinggi terhadap jenis mikroba lainnya. Tidak hanya dua jenis bakter saja, tetapi bakteri lainnya bisa dihambat pertumbuhannya,” katanya.

Ia mengatakan, upaya untuk meningkatkan daya tahan keset antibakteri tersebut dilakukan dengan cara mencari kandungan zat tertentu lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan mutu keset antibakteri.

Naufal menambahkan, pembuatan keset antibakteri mendapat penghargaan dari Sesion Best Paper pada ajang 5th International Conference on Agriculture, Environment and Biological Sciences (ICAEBS-16) yang diselenggarakan oleh International Academy of Arts, Science and Technology di Pattaya, Thailand bulan April lalu.

Ajang tersebut diikuti ilmuwan terkemuka, akademisi dan peneliti internasional yang menyampaikan gagasannya masing-masing yang dapat menyelesaikan berbagai masalah kehidupan di berbagai bidang mulai dari pertanian, lingkungan hidup, dan ilmu biologi.

Baca juga :   Energi Listrik dari Gulma Air Kiambang

“Di ajang tersebut kami mempresentasikan abstrack paper dengan judul Utilization of Bamboo (Gigantochloa apus) for Anti-Baterial Mat as Fiber-Based Prospective Produkcts”. Hasilnya kami mendapat penghargaan paper terbaik,” pungkas Naufal.

STEVY WIDIA

Tags: bambuInstitut Pertanian Bogorkeset anti bakteri
Previous Post

Tokopedia Bantu Pebisnis Online Lewat Modal Pinjaman

Next Post

Telkomsel Bawa Virtual Reality ke Jakarta Fair 2016

Related Posts

drone bawah laut ARHEA
Innovation

Drone ARHEA Merevolusi Studi Oseanografi

14 Maret 2023
0
Undip IPITEx 2023
Innovation

Inovasi Biodiesel Bahan Minyak Jelantah Raih Medali Perak di IPITEx 2023

2 Maret 2023
0
mahasiswa Farmasi Universitas Pelita Harapan (UPH)
Innovation

Mahasiswa UPH Mengolah Centella Asiatica Jadi Alternatif Pengobatan Kanker

22 Februari 2023
0
Load More
Next Post
Telkomsel Bawa Virtual Reality ke Jakarta Fair 2016

Telkomsel Bawa Virtual Reality ke Jakarta Fair 2016

Mataram Terapkan Pantauan Harga Pangan via Online

Pasar Rakyat Berorientasi Industri Kecil

Sepatu Premium Asli Indonesia “Equator” Diluncurkan Juli 2016

Sepatu Premium Asli Indonesia "Equator" Diluncurkan Juli 2016

Discussion about this post

Berita Terbaru

belanja online

72% Masyarakat Indonesia Menggunakan Internet untuk Berbelanja

21 Maret 2023
0
Champion PBIC 2023

Tim Indonesia Juara di Ajang Point Blank International Championship 2023 Bangkok

21 Maret 2023
0
Tahun 2022, Insurtech Fuse Bukukan Pendapatan Premi Kotor Rp3 Triliun

Tahun 2022, Insurtech Fuse Bukukan Pendapatan Premi Kotor Rp3 Triliun

21 Maret 2023
0
OVO x Alfamart

Dorong Penggunaan QRIS, OVO Gandeng Alfamart

21 Maret 2023
0
Jonathan Sudharta

Halodoc Mampu Optimalkan Inovasi Teknologi dalam Tangani COVID-19

21 Maret 2023
0
Telkomsel x Volta

Telkomsel Gandeng Volta, Hadirkan Program Bundling Motor Listrik Dengan Paket Kuota Data

21 Maret 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version