youngster.id - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil membuat mobil dan motor listrik bernama PLN Blits Ekspor Indonesia. Pembuatan mobil dan motor listrik yang 80% buatan anak bangsa ini tengah diuji coba keliling Indonesia.
Hingga Februari 2019, percobaan sudah dilakukan di dua pulau dari Surabaya dan Sumatera. Per hari ini, uji coba mobil listrik hasil rakitan anak negeri ini akan memulai rute perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia dan akan terus diuji hingga Merauke dan kembali lagi ke Surabaya tempat di mana mobil dibuat.
Agus Mukhlisin, mahasiswa Semester IV ITS mengatakan, bahwa percobaan dengan jalan aman dan tidak menanjak telah dilalui oleh mobil listrik bersama rombongan di Pulau Jawa namun ketika memasuki Pulau Sumatra terutama di kawasan Lampung, rombongan mendapatkan tantangan tanjakan ekstrim sehingga mobil langsung berhenti.
“Kemudian kami terus melakukan percobaan dengan komponen yang kami buat sendiri dan langsung mensetting parameter dengan power 30 kw dan dinaikkan ke 50 kw sudah bisa melewati jalan di Sumatra,” ungkapnya yang dilansir okezone.com belum lama ini.
Menurutnya, bersama rombongan selain menguji coba mobil listrik selama di dua pulau, mereka juga mengkampanyekan mobil listrik ramah lingkungan ketika berhenti dan macet di jalan di mana mobil sama sekali tidak mengeluarkan emisi.
Dia yakin bahwa mobil dengan bertenaga listrik dengan energi masa depan karena energi listrik dari berbagai alternatif energi mulai dari energi terbarukan dan lama.
“Kalau pengalaman kami BBM susah apalagi solar sehingga bahan bakar akan habis, namun jika mobil listrik maka menjadi solusi masa depan dan kami mempersiapkan diri dan berkompetisi dikendaraan listrik,” tegasnya.
Selain dapat berkompetisi, mobil listrik juga hemat energi karena sudah di uji coba dengan 5 km per kwh artinya senilai Rp1.500 bisa menempuh jarak 5 km dengan bahan bakar bensin sekarang mencapai 5 kwh untuk mobil listrik bisa menempuh 25 km, sementara yang tidak dengan bahan bakar listrik bisa mencapai dua kali lipat. “Dan kita sangat hemat,” tegasnya.
Agus juga sangat mengapresiasi PLN karena uji coba bisa sampai Surabaya Lampung ke Bengkulu hingga kepelosok bahkan bisa ngecas sehingga PLN sudah masuk ke pelosok negeri.
Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan Parulian Noviandri menjelaskan, terkait pembangkit energi listrik jika dikaitkan BBM masih relevan bahwa listrik merupakan energi untuk masa depan.
“Sementara untuk kompor induksi merupakan kompor listrik disosialisasikan agar masyarakat bisa berpindah ke kompor listrik,” urainya.
Dia menjelaskan sejauh ini dari gas konversi ke listrik, dengan perhitungan memasak bisa lebih murah dalam sebulan bisa menghemat 100 ribu rupiah antara gas dengan listrik.
“Meski kendala daya tersambung di masing-masing rumah tetapi untuk rupiah perkwh 1kwh berkisar di Rp1.500 rupiah sementara pelanggan di 1300 keatas bisa. Namun kami akan berkoordinasi dengan pusat agar tambah dayanya diskon karena di tahun lalu ada program 50%,” harapnya.
Untuk motor listrik diakuinya sudah ada di pasaran dan PLN akan terus meningkatkan melalui fasilitas listrik umum agar populasi motor listrik berkembang agar charger bisa berlanjut dan tidak disatu tempat meski tekhnologi ITS terkait batrai motor bisa diganti tetapi secara supporting PLN akan menyiapkan stasiun charging SPLU. “Untuk penggunaan kompor induksi akan diperluas lagi khusus di Pontianak dan di Indonesia pada umumnya,” ungkap Parulian.
Sementara Wakil Walikota Pontianak, Bahasan mendukung kegiatan ini menjadi cikal bakal datangnya energi baru sebagai pengganti energi yang ada. “Tentu kita berharap mobil dan motor dapat menjadi manfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post