youngster.id - Tim Universitas Airlangga (UNAIR) yang terdiri atas Tesalonika Claudia Karamoy, Bey Fitria Salsabila, dan Chindy Nurhalisah berinovasi dengan membuat wadah makanan alternatif pengganti styrofoam. Produk yang terbuat dari sekam padi dan Eucheuma spinosum (sejenis rumput laut) ini berhasil menjadi juara II kompetisi Bem’s Business Challenges GO 7.0.
Tim mahasiswa dari program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR ini mengusung inovasi wadah makanan alternatif karena merasa prihatin terhadap tingginya limbah plastik serta pembakaran limbah sekam padi yang menghasilkan emisi karbon. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memanfaatkan limbah pertanian yang belum optimal digunakan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak bernilai bisa menjadi solusi praktis untuk masalah lingkungan,” jelas Tesa mewakili tim business plan dikutip dari laman unair.
Dari kompetisi ini, mereka tidak hanya membawa pulang penghargaan, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya kerja sama tim. “Pembelajaran utama yang kami dapatkan adalah pentingnya manajemen waktu dan kerja sama tim dalam mempersiapkan kompetisi secara optimal,” tutur Tesa
Ke depannya, tim berharap inovasi yang mereka gagas dapat berkembang lebih jauh dan tidak hanya berhenti sebagai ide semata. “Kami berharap inovasi ini tidak berhenti sebagai ide di atas kertas, tetapi dapat terwujud dan memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan lingkungan,” ujar Tesa.
Kompetisi perencanaan bisnis tingkat nasional ini diselenggarakan oleh BEM Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Kompetisi ini mengusung tema Innovative Business for Urban Challenges with SDGs. Tema yang tersedia mendorong para peserta untuk merancang inovasi bisnis guna menjawab berbagai tantangan perkotaan di masa depan dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan global
STEVY WIDIA
Discussion about this post