Senin, 18 Januari 2021
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Unpad Kembangkan “NanoMag PrintG” Dari Bahan Lokal

6 Juli 2020
in Headline, Innovation
Reading Time: 2min read
0
Unpad Kembangkan “NanoMag PrintG”  Dari Bahan Lokal

Unpad kembangkan produk NanoMag PrintG. (Foto: istimewa)

Tim Universitas Padjadjaran Bandung mengembangkan inovasi nano magnet yang efektif digunakan untuk meningkatkan sensitivitas proses ekstraksi RNA pada pengujian PCR Covid-19. Inovasi bernama “NanoMag PrintG” ini bisa menjadi alternatif pengganti magnetik beads komersial, sehingga tidak perlu impor dan harganya bisa jauh lebih murah.

Rupanya, inovasi ini dikembangkan oleh peneliti dari Pusat Riset Nanoteknologi dan Graphene (PrintG) Unpad bekerja sama dengan Pusat Studi Infeksi Klinik Fakultas Kedokteran F Unpad, serta Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Biologi Molekuler Unpad.

Prof Camellia Panatarani, Peneliti PrintG Unpad mengungkapkan NanoMag PrintG memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding magnetik beads komersial yang rata-rata memiliki ukuran lebih besar, sshingga dari segi efektivitas, NanoMag memiliki kemampuan mengikat asam nukleat yang baik.

“Nano lebih efektif, dengan ukuran kecil dia bisa mengikat RNA,” kata Prof Camellia dalam keterangan yang dilansir Humas Unpad baru-baru .

Adapun, NanoMag PrintG dikembangkan dari bahan magnetik yang dapat ditemukan di Indonesia. Karena itu, inovasi ini murni menggunakan produk asli Indonesia. Hal inilah yang menjadikan harga NanoMag bisa setengah lebih murah dari produk beads komersial di pasaran yang notabene diperoleh secara impor

Perbedaan dengan produk magentik beads komersial adalah pada modifikasi permukaannya. Guru Besar FMIPA Unpad ini menjelaskan, sebagai produk magnetik, NanoMag PrintG akan menarik berbagai benda saat proses ekstraksi RNA dilakukan.

Melalui modifikasi permukaannya, NanoMag akan lebih sensitif untuk mengikat asam nukleat RNA, sehingga RNA tidak akan ikut terbawa bersama benda lainnya saat proses pencucian mekanis yang dilakukan oleh bahan magnetiknya. “Modifikasi permukaannya kita canggihkan,” imbuh Prof Camellia.

Produk NanoMag PrintG ini telah diujikan di Laboratorium BSL-2 di Rumah Sakit Pendidikan Unpad. Hasilnya, NanoMag dengan kadar konsentrasi yang rendah memiliki efektivitas setara dengan magnetik komersial dengan konsentrasi yang banyak.

Sementara, Prof I Made Joni, Peneliti PrintG Unpad lainnya yang juga Guru Besar FMIPA Unpad, mengatakan penggunaan NanoMag yang sedikit memiliki efektivitas yang sama dengan penggunaan magnetik komersial. Sebagai contoh, 20 mikroliter NanoMag bisa menarik RNA yang sama dengan 300 mikroliter komersial beads.

“Apalagi jika kadarnya disamakan menjadi 300 mikroliter, tentu akan jauh lebih banyak yang ditarik,” terangnya.

Ide awal pengembangan inovasi ini berawal dari terhambatnya proses ekstraksi PCR Covid-19 karena keterbatasan magnetik beads. Apalagi, saat ini permintaan magnetik beads cukup tinggi mengingat pandemi covid-19 menyerang hampir seluruh negara di dunia.

Sebagai institusi yang ikut melakukan uji ekstraksi Covid-19, sejumlah laboratorium uji di Unpad juga mengalami kesulitan untuk pemenuhan magnetik beads ini. Karena itu, PrintG Unpad mencoba menghasilkan produk beads yang dibuat dari bahan lokal.

“Ada kebutuhan, kita pelajari kebutuhannya, dan karena kita ahlinya di bidang itu, kita buatkan. Tetapi kita membuat sesuatu yang baru, yaitu ukurannya dikecilkan dan modifikasi permukaannya kita bedakan,” ujar Prof. Made.

NanoMag PrintG tidak hanya digunakan untuk proses ekstraksi RNA Covid-19 saja. Produk ini bisa digunakan untuk proses ekstraksi RNA lainnya. Bahkan, produk ini juga bisa digunakan untuk proses ekstraksi di bidang keilmuan lainnya. Saat ini, produk NanoMag PrintG sudah siap diproduksi massal. Namun, prosesnya harus mendapat izin produksi terlebih dahulu dari Kementerian Kesehatan.

FAHRUL ANWAR

Tags: NanoMag PrintGUniversitas Padjadjaran (Unpad)

Berita Terbaru

Short, Video Pendek dari YouTube

YouTube Mulai Uji Coba Fitur Beli Produk

18 Januari 2021
0
Pemerintah Sediakan Akses Pendaftaran Vaksin Melalui Chatbot WhatsApp

Pemerintah Sediakan Akses Pendaftaran Vaksin Melalui Chatbot WhatsApp

18 Januari 2021
0
BCA Luncurkan Program SYNRGY Academy Batch 2

BCA Luncurkan Program SYNRGY Academy Batch 2

18 Januari 2021
0
Telkom Ajak Netflix untuk Berikan Layanan Terbaik kepada Masyarakat Indonesia

Telkom Ajak Netflix untuk Berikan Layanan Terbaik kepada Masyarakat Indonesia

18 Januari 2021
0
Bosch Tampilkan Solusi AIoT Terbaru di CES 2021

Bosch Tampilkan Solusi AIoT Terbaru di CES 2021

18 Januari 2021
0
Sepeda Motor Listrik Elbike Karya Startup Binaan Elnusa

Sepeda Motor Listrik Elbike Karya Startup Binaan Elnusa

18 Januari 2021
0
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
© 2016 - youngster.id
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

© 2020 Youngster.id

Add youngster.id to your Homescreen!

Add