youngster.id - Food Startup Indonesia (FSI) (FSI) 2020 telah memilih 100 finalis pada acara puncak Demoday FSI di Bali, 12-15 Oktober 2020. Para finalis dari 17 provinsi ini akan dipertemukan dengan para calon investor.
“Program FSI tahun ini tentu menjadi lebih penting bagi pelaku industri kuliner Tanah Air yang membutuhkan akses pendanaan. Semoga seluruh finalis dan investor sama-sama dapat menjalin kerja sama agar UMKM kita dapat terus tumbuh di tengah pandemi,” kata Wishnutama Kusubandio Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), dalam keterangannya Rabu (14/9/2020).
Kegiatan puncak ini dilaksanakan oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi melalui Direktorat Akses Pembiayaan bekerjasama dengan Ultra Indonesia. Secara demografi, 100 finalis FSI MMXX berasal dari 17 provinsi. Penyebaran demografi ini dimaksudkan agar terjadinya pemerataan pemanfaatan program kepada pelaku UMKM sektor kuliner di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Demoday saat pandemi merupakan tahapan akhir dari proses yang digelar sejak April 2020. Pada tahap ini seluruh finalis mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Demoday seperti direct mentoring, business coaching, akses permodalan dan pemasaran.
Pada tahapan mentoring, FSI menghadirkan puluhan narasumber yang mempunyai expertise di bidang kuliner, bisnis serta ekosistemnya. Beberapa mentor bahkan dahulunya merupakan pelaku UMKM yang sudah sukses, seperti Sano Superfood (Eka Seafood Indonesia), Donny Wangke (Sano Superfood) dan Nilamsari (Sari Kreasi Boga). Pada tahap ini setiap peserta mempresentasikan produk sampel terbaiknya dalam bentuk pitch deck untuk mendapatkan masukan dari masing-masing mentor yang telah ditentukan. Selain mentorship, peserta juga akan mendapatkan business coaching yang dilakukan melalui kegiatan conference. Pengisi sesi ini dilakukan baik secara offline dan online.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo menjelaskan program utama demoday yang paling ditunggu seluruh finalis tentu saja pitching forum. Seluruh peserta melakukan presentasi akhir dihadapan para juri dan investor semenarik mungkin atas produk atau jasa yang dimiliki. Pada sesi ini calon investor akan memilih calon peserta yang akan diberikan akses pendanaan dan pemasaran. Panitia FSI juga akan mengumumkan 3 FSI 2020 terbaik pada akhir acara Pitching.
“Kehadiran investor dalam Demoday menunjukkan bahwa dukungan terhadap UMKM sektor kuliner sangat besar. Dengan terbukanya peluang pemodalan ini, pemerintah berharap ekosistem sektor kuliner tetap optimis dalam situasi pandemi,” kata Fadjar.
Panitia Food Startup Indonesia (FSI) MMXX mengidentifikasi ke dalam lima sumber yaitu bank, equity, fintech, profit sharing dan lembaga pinjaman lainnya. Sumber pendanaan dari bank dan equity paling diminati oleh masing-masing perusahaan baik food manufacture dan food service.
“Berbagai jenis pendanaan yang diajukan tersebut tentu saja harus disertai oleh profesionalisme dan akuntabilitas pelaku UMKM sektor kuliner yang mengikuti FSI. Proses seleksi yang panjang dan kompetitif ini dimaksudkan agar akses pemodalan dan pemasaran tepat sasaran,” ungkap Hanifah Makarim Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf.
Bila pada empat tahun penyelenggaraan sebelumnya FSI lebih diminati jenis perusahaan food manufacture, tahun ini komposisinya hampir berimbang yakni food manufacture 57 persen dan food service yaitu 43 persen. Menariknya, baru pada pelaksanaan FSI tahun ini pengajuan pendanaan dari food service lebih besar dibanding food manufacture. Total pengajuan pendanaan dari food service sebesar Rp66.298.168.647, sementara food manufacture sejumlah Rp47.317.687.000.
STEVY WIDIA
Discussion about this post