5 Tips Menyiasati Learning Loss Pada Siswa

Learning Loss

5 Tips Menyiasati Learning Loss Pada Siswa (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Learning loss merupakan kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang dirasakan siswa. Perubahan metode pembelajaran secara mendadak hingga menurunnya kondisi fisik maupun psikis siswa membuat learning loss menjadi salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang tidak dapat dielakkan.

Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus untuk segera meminimalisasi serta menanggulangi hal tersebut. Untuk itu, platform edukasi berbasis teknologi, Zenius melalui Zenius untuk Guru (ZenRu) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar lokakarya bertajuk “Mengatasi Learning Loss dengan Strategi Diferensiasi Pembelajaran”.

“Zenius selalu mengembangkan beragam inovasi hingga melahirkan ZenRu. ZenRu bukan hanya berfokus pada utilisasi teknologi, tetapi juga untuk mengembangkan kapasitas guru secara maksimal, seperti melalui pelaksanaan lokakarya yang telah diikuti oleh lebih dari 100.000 guru,” kata Head of Government Relations Zenius Mohammad Nurreza Rachman, dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).

Diferensiasi pembelajaran merupakan pendekatan yang memandang bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Pendekatan ini berfokus kepada siswa, di mana keberagaman siswa selalu dipelajari dan pembelajaran akan disesuaikan dengan kondisi siswa. Lalu, bagaimana penerapan diferensiasi pembelajaran? Simak lima cara berikut ini:

1.Merancang pembelajaran kreatif dan menyenangkan

Hal ini meliputi teknik mengajar, gaya mengajar, teknik asesmen, dan teknik pemberian feedback. Metode yang diterapkan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa, sehingga guru perlu mengenali karakteristik semua siswa.

2.Fokus pada kompetensi

Kompetensi yang dimaksud adalah tidak hanya mengetahui dan menghafal materi, tetapi sikap dan keterampilan apa yang wajib siswa miliki setelah mempelajari sebuah materi. Saat ini guru diberikan kebebasan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa di sekolah dengan menggunakan kurikulum darurat. Jadi, guru tidak harus menghabiskan semua materi pelajaran dengan alokasi waktu yang sempit.

3.Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Salah satu cara menyampaikan materi agar mudah dipahami adalah dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif, misalnya dengan menghias kelas, menata ruang belajar yang nyaman, menjauhkan diri dari sumber-sumber suara, dan juga mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan distraksi bagi siswa.

4.Mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran dengan baik

Masalah dalam proses belajar mengajar dan cara mengatasinya harus dipikirkan dari awal supaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ada baiknya guru bersiap lebih awal supaya dapat melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat dan bahan yang diperlukan sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

5.Memanfaatkan teknologi dan aplikasi yang tepat

Teknologi dan aplikasi yang tepat turut berkontribusi terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Namun perlu diingat, teknologi akan berhasil jika sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicanangkan. Sehingga, tentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, kemudian cari aplikasi atau teknologi yang sesuai dan dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran.

Selama tiga hari penuh, lokakarya ini telah menjangkau 2.100 peserta yang berasal dari guru-guru dari seluruh tingkat di Provinsi Sulawesi Selatan, bahkan beberapa peserta datang dari luar Provinsi Sulawesi Selatan. Lokakarya ini juga dihadiri oleh para kepala kantor wilayah tingkat kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, baik pengawas, kepala sekolah, serta kepala madrasah. Seluruh partisipan akan mendapatkan sertifikat digital setara 32 jam pelajaran.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version