youngster.id - Sebanyak 65 unit pasar rakyat reguler dan 20 unit pasar di daerah perbatasan, tertinggal, dan pascabencana akan direvitalisasi hingga akhir tahun ini. Langkah itu dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) untuk menjadi pasar tradisional sebagai pusat perdagangan produksi lokal di berbagai daerah.
“Kami prioritaskan pada pasar-pasar yang kondisinya kurang layak dan belum permanen yang berada di kecamatan atau pedesaan, pasar daerah pascabencana dan daerah tertinggal atau perbatasan negara lain, serta kabupaten pemekaran atau kabupaten yang belum pernah mendapatkan program (pemerintah),” kata I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4/2016) di Jakarta.
Pihaknya berharap upaya revitalisasi tersebut mampu menjadikan pasar rakyat sebagai pusat pasar perdagangan produksi lokal dengan kualitas barang dan harga yang bersaing. Selain itu menjadikan pasar rakyat mampu memenuhi tuntutan konsumen yang makin kritis atas pelayanan.
“Jadi ke depan kami harapkan pasar-pasar itu dapat dikelola secara profesional untuk menghadapi persaingan global yang semakin terbuka dan cenderung meneguhkan pemain besar,” imbuhnya.
Pihaknya juga ingin mengembangkan pasar rakyat dengan tetap berpegang pada kultur yang ada pada masyarakat lokal. Untuk mencapai hal itu, Kemenkop dan UKM akan memulai paradigma pasar dari tempat transaksi menjadi arena aktualisasi diri secara sosial, ekonomi, dan menjadikan media rekreasi yang berakar nilai-nilai budaya lokal, dengan demikian citra pasar rakyat tidak menjadi kumuh, becek, dan tidak nyaman.
“Kita perlu ada reintegrasi kebijakan yang terkait dengan produksi dan pemasaran hasil produksi. Ini tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan termasuk pengaturan hulu dan hilir,” papar dia.
Sesungguhnya Sejak 2003 hingga 2015 Kemenkop dan UKM telah memfasilitasi revitalisasi terhadap 597 pasar rakyat. Program revitalisasi pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi itu bertujuan agar setiap empat sampai lima desa memiliki pasar yang representatif, bersih, aman, nyaman, dan menjadi pasar permanen harian.
“Diharapkan secara langsung dapat memperbaiki dan memperluas sarana ekonomi rakyat di daerah yang selaras dengan upaya pemerataan pembangunan dan upaya memperluas kesempatan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Kami juga sangat mengharapkan komitmen dari pemerintah daerah demi mempertahankan keberadaan pasar rakyat,” pungkas Wayan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post