youngster.id - Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan wirausaha baru yang terus meningkat. Namun wirausaha social masih belum mendapat perhatian khusus dibanding wirausaha bisnis lainnya.
Untuk itu, Aavishkaar-Intellecap Group ingin mendorong iklim atau ekosistem usaha yang bisa mempercepat pertumbuhan wirausaha agar dampak sosial dirasakan bagi masyarakat luas. Demikian disampaikan En Veenkat selaku partner dari Aavishkaar Intellecap dan Adi Sudewa Senior Investment Manager Avishkar Indonesia dalam siaran pers baru-baru ini.
Veekant menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan wirausaha baru yang cukup bagus. Termasuk wirausaha dibidang social. Namun, ada sejumlah keterbatasan dalam pengembangan bisnis pemula (startups) tersebut sehingga perlu difasilitasi dengan berbagai pendekatan.
“Jadi tidak hanya menjadi jembatan investasi, kami juga mendorong edukasi dan ekosistem usaha yang lebih berdampak luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Adi menggambarkan ada beberapa investasi yang sudah dilakukan untuk mendorong wirausaha sosial tersebut. Pendekatan yang dilakukan juga diharapkan bisa membantu sejumlah wirausaha yang mengalami kendala dalam pendanaan.
“Banyak usaha-usaha yang sulit berkembang karena harus ada aset yang dijaminkan agar bisa mendapatkan pendanaan. Kami coba menerobos kendala-kendala itu dan berharap semakin banyak yang bisa berkembang untuk masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Veekant juga menjelaskan Sankalp Forum sebagai salah satu platform pengembangan multi-stakeholder terbesar untuk kewirausahaan sosial yang akan digelar pada 19-20 September 2017. Setiap tahun, Sankalp SEA Summit telah menjembatani wirausahawan sosial dengan investor dan pembuat kebijakan di Asia Tenggara. Aavishkaar, bagian dari Aavishkaar-Intellecap Group, menjadi mitra utama Sankalp Forum untuk pendanaan dan telah berinvestasi di Indonesia sejak 2015 melalui Aavishkaar Frontier Fund. North Atlantic, Inc. (NAI), sebuah perusahaan sosial yang berfokus pada penyediaan pasar bagi nelayan lokal, merupakan investasi pertama Aavishkaar.
“Setiap tahun, sekitar 70 pengusaha pemula yang mengajukan pendanaan dalam Sankalp Forum. Pada tahun 2016, Sankalp Forum memamerkan 10 inovasi yang paling berpotensial di Asia Tenggara dan tiga inovator teratas terpilih sebagai pemenang, termasuk Kecipir dari Indonesia,” kata Veekant.
Kecipir adalah perusahaan Indonesia yang fokus pada produksi sayuran untuk membuat harga makanan organik terjangkau sehingga bisa bersaing dengan sayuran nonorganik. Melalui investasi dari Aavishkaar, Kecipir dapat membuka lebih banyak akses ke pasar untuk produsen sayuran organik.
Sebelumnya, Bintang Sejahtera merupakan pemenang Sankalp Award 2015 yang bergerak di bidang pengelolaan limbah untuk pembangunan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan di Lombok. Sebagai pemenang Sankalp SEA Summit 2015, Bintang Sejahtera mendapatkan dana sebesar US$ 10.000 serta bantuan jaringan dan peningkatan kapasitas.
STEVY WIDIA