Accenture Kembangkan Layanan dan Kemampuan Keamanan Siber yang Didukung AI Generatif

Accenture

Accenture Kembangkan Layanan dan Kemampuan Keamanan Siber yang Didukung AI Generatif (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Kini, penjahat siber semakin sering menggunakan AI generatif dan large language model (LLM) untuk meluncurkan jenis serangan siber baru. Untuk itu, Accenture mengembangkan layanan dan kemampuan baru yang dikembangkan untuk merancang ulang bisnis dan ketahanan siber perusahaan melalui kekuatan AI generatif, perlindungan deepfake, dan solusi keamanan data yang berbasis kuantum.

Vinod Shankar, Security Lead, Accenture Asia Tenggara mengatakan, keamanan siber modern harus melindungi seluruh lini bisnis perusahaan – mulai dari inti digital hingga seluruh rantai pasokan – menggunakan perlindungan berbasis AI dan perlindungan tingkat kuantum untuk melawan ancaman berbasis AI tingkat lanjut.

“Di Asia Tenggara, layanan dan pusat keamanan siber kami yang baru membantu klien melindungi aset-aset penting, meningkatkan ketahanan, dan menavigasi lanskap digital yang kompleks di kawasan ini dengan penuh percaya diri, mempercepat inovasi dan penciptaan nilai,” kata Shankar, Selasa (21/1/2025).

Temuan para peneliti intelijen siber Accenture (ACI) telah mengamati lonjakan 223% dalam jual beli perangkat lunak terkait deepfake di forum dark web pada kuartal pertama tahun 2024, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Tim ACI memperkirakan adanya peningkatan yang signifikan dalam serangan siber berbasis AI.  Hal ini perlu dipandang sebagai sebuah sinyal peringatan bahwa organisasi perlu mengadopsi langkah-langkah keamanan siber berbasis AI yang dapat mendeteksi, merespons, memprediksi, dan mencegah ancaman secara real-time.

Alifah Davida, Security Lead, Accenture Indonesia menambahkan, lanskap cybersecurity menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari ketegangan geopolitik hingga kerentanan rantai pasokan. Apalagi di Indonesia, sebagai pusat inovasi dan ekonomi digital, risiko-risiko ini semakin meningkat.

“Solusi keamanan siber yang didukung oleh AI generatif memungkinkan organisasi untuk menavigasi kompleksitas, meningkatkan perlindungan, dan membangun ketahanan, memastikan mereka tetap aman dan kompetitif di lingkungan yang berkembang pesat,” kata Alifah.

Menurut Gartner, kekhawatiran akan serangan berbahaya berbasis AI kembali menduduki peringkat teratas berdasarkan peringkat risiko Gartner, Inc. pada kuartal kedua tahun 2024.

Untuk membantu klien mengadopsi teknologi dengan aman sekaligus mengatasi ancaman yang terus berkembang, Accenture memperkenalkan layanan baru yang juga digunakan untuk melindungi operasi bisnisnya. Beberapa di antaranya meliputi: Secure AI Solutions, Perlindungan Deepfake, Pemulihan Bisnis dari Krisis Berbasis Cyber, dan Rangkaian Layanan Quantum Security.

Banyak organisasi (86%) yang secara aktif berencana untuk mengonsolidasikan perangkat mereka untuk merampingkan operasi keamanan siber mereka. Accenture memperkuat penawaran keamanan siber intinya dengan Accenture mySecurity, sebuah rangkaian aset terpusat yang mengintegrasikan teknologi AI generatif ke dalam seluruh layanan ketahanan siber di seluruh rantai pasokan, cloud, aplikasi, ketahanan siber, serta manajemen identitas dan akses untuk mendorong kecepatan, efisiensi, dan membantu klien melindungi diri dari ancaman berbasis AI. (*AMBS)

 

Exit mobile version