Kamis, 13 November 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

AI Natives Indonesia Inginkan Interaksi AI Lebih Cepat Namun Manusiawi

13 November 2025
in News
Reading Time: 2 mins read
AI Natives Indonesia Inginkan Interaksi AI Lebih Cepat Namun Manusiawi

Zoom AI Natives. (Foto: istimewa/zoom)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Riset terbaru dari Zoom mengungkap muncul generasi baru di Asia Pasifik yang disebut AI natives. Di Indonesia, kelompok ini menjadi yang paling cepat dalam membentuk tren dan ekspektasi terhadap pengalaman digital berbasis AI. Menariknya, mereka mengharapkan layanan AI yang lebih cepat, pintar, namun tetap manusiawi.

“AI kini membentuk cara baru untuk berinteraksi, baik sebagai pelanggan maupun karyawan. Temuan kami menunjukkan bahwa organisasi perlu memahami perbedaan cara berpikir antara AI natives dan non-AI natives,” ungkap Lucas Lu Head of Asia Zoom dikutip Kamis (13/11/2025).

Riset ini dilakukan oleh Kantar untuk Zoom yang melibatkan 2.551 responden berusia 18–45 tahun di delapan negara di wilayah Asia Pasifik: Indonesia, Australia, Hong Kong, India, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan. Mereka adalah generasi berusia 18 hingga 24 tahun yang tumbuh di era kecerdasan buatan (AI) dan kini aktif menggunakannya dalam keseharian mereka.

Baca juga :   TikTok Awards Indonesia 2020 Menghadirkan Bakat Kreatif Baru dari Berbagai Bidang

Lucas memaparkan, studi ini membandingkan pandangan antara golongan AI natives dan non-AI natives terhadap pengalaman pelanggan (customer experience/CX) dan pengalaman karyawan (employee experience/EX), peran AI dalam keseharian mereka, serta pandangan mereka terhadap masa depan teknologi ini.

Hasil riset menunjukkan bahwa 78% AI natives di Indonesia menginginkan layanan AI yang lebih cepat dan efisien, termasuk mempersingkat waktu tunggu dan memperoleh respon secara instan. Angka ini menjadi yang tertinggi di Asia Pasifik.

Selain itu, meski sudah terbiasa menggunakan AI, 70% dari mereka tetap ingin bisa meneruskan keluhan mereka ke agen manusia, di mana 68% AI natives berharap para agen tersebut sudah lebih dulu memahami konteks masalah tanpa mereka perlu mengulang cerita dari awal.

Sementara itu, golongan non-AI natives di Indonesia juga mulai terbuka terhadap penggunaan AI untuk meningkatkan produktivitas kerja. Sebanyak 83% dari mereka menyatakan ketertarikan untuk menggunakan AI di tempat kerja. Di sisi lain, AI natives justru cenderung lebih berhati-hati, karena sejumlah 68% dari mereka sangat memerhatikan keamanan dan privasi data.

Baca juga :   Startup Indonesia Jadi Juara NTT Startup Challenge

“Generasi muda di Indonesia, misalnya, menegaskan bahwa koneksi manusia tetap tak tergantikan. Di era AI ini, loyalitas pelanggan dan karyawan akan sangat ditentukan oleh bagaimana perusahaan menyeimbangkan efisiensi teknologi dengan sentuhan manusia, yang ke depannya akan membawa kepercayaan pelanggan dan karyawan pada perusahaan,” kata Lucas.

Riset ini juga mengungkapkan, AI natives dan non-AI natives di Asia Pasifik sama-sama melihat AI sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari mereka. Di Indonesia, hanya 2% responden yang mengatakan bahwa mereka belum menggunakan AI di tempat kerja.

Sebagian besar karyawan juga menilai bahwa penting bagi perusahaan untuk menyediakan akses pada perangkat kerja berbasis AI. Sebanyak 83% responden Indonesia percaya bahwa kemampuan menggunakan AI akan menjadi keunggulan mereka ketika bersaing di dunia kerja.

Baca juga :   Advan Luncurkan Buku Foto Petualang Dengan Advan G1

Meski begitu, AI natives cenderung lebih kritis dan menuntut hasil yang nyata dari penggunaan AI. Oleh karena itu, perusahaan perlu membantu meningkatkan pemahaman dan rasa percaya terhadap perangkat berbasis AI bagi seluruh golongan karyawan, sekaligus memenuhi ekspektasi tinggi dari generasi yang lebih melek teknologi ini.

Dalam hal pengalaman pelanggan, AI natives di Indonesia cenderung tidak langsung berhenti menggunakan suatu brand setelah memperoleh pengalaman buruk (42%), tetapi mereka lebih sering mengekspresikan kekecewaan tersebut ke publik (62%), baik melalui percakapan personal maupun media sosial.

“Semua temuan ini menunjukkan bagaimana perusahaan perlu mengambil langkah lebih jauh dengan AI. Tak sekadar “mengadopsi AI”, perusahaan juga perlu merancang penggunaan AI agar dapat memberikan pengalaman yang cepat, mudah, dan transparan, sembari tetap menjaga adanya sentuhan manusia untuk membangun kepercayaan,” pungkasnya.

 

 

STEVY WIDIA

Tags: AI nativeslayanan AIrisetzoom
Previous Post

Kontribusi Ekonomi Kreator Indonesia Diproyeksi Capai Rp6,28 Kuadriliun Pada 2030

Next Post

XLSMART Raih Pertumbuhan Double Digit di Q3 2025

Related Posts

IRN Jaring Riset Mahasiswa Untuk Pengembangan Pangan Fungsional Bagi Kesehatan
Headline

IRN Jaring Riset Mahasiswa Untuk Pengembangan Pangan Fungsional Bagi Kesehatan

4 Juni 2025
0
Populix Luncurkan NeXa: AI Research Assistant Pertama di Indonesia
News

Populix Luncurkan NeXa: AI Research Assistant Pertama di Indonesia

12 Februari 2025
0
belanja holistik
News

E-Commerce Berlomba Tingkatkan Pengalaman Belanja Holistik

20 Juni 2024
0
Load More
Next Post
XLsmart

XLSMART Raih Pertumbuhan Double Digit di Q3 2025

LazMall Dorong Performa Positif Lazada Pada Festival Belanja 11.11

LazMall Dorong Performa Positif Lazada Pada Festival Belanja 11.11

AI-RAN Research Center Dorong Inovasi Mobile AI dan Pertumbuhan Digital Indonesia

AI-RAN Research Center Dorong Inovasi Mobile AI dan Pertumbuhan Digital Indonesia

Discussion about this post

Recent Updates

Maybank Indonesia x BRI-MI

Maybank Indonesia Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian untuk KIK EBA Syariah Perdana BRI Manajemen Investasi

13 November 2025
Rumah Energi x Microsoft

Kolaborasi Rumah Energi dan Microsoft Atasi Krisis Air dengan Teknologi Pemanenan Air Hujan

13 November 2025
ekonomi digital

Ekonomi Digital Asia Tenggara Akan Tembus US$300 Miliar GMV, E-Commerce Jadi Penyumbang Terbesar

13 November 2025
Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

13 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Maybank Indonesia x BRI-MI

Maybank Indonesia Ditunjuk Sebagai Bank Kustodian untuk KIK EBA Syariah Perdana BRI Manajemen Investasi

13 November 2025
Rumah Energi x Microsoft

Kolaborasi Rumah Energi dan Microsoft Atasi Krisis Air dengan Teknologi Pemanenan Air Hujan

13 November 2025
ekonomi digital

Ekonomi Digital Asia Tenggara Akan Tembus US$300 Miliar GMV, E-Commerce Jadi Penyumbang Terbesar

13 November 2025
Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

Lost in Candyland, Perayaan Kreativitas 300 Penari Balet Anak

13 November 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version