youngster.id - Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 menunjukkan literasi keuangan dari masyarakat Indonesia baru mencapai 38% dari total penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Hal tersebut menyebabkan kontribusi terhadap perekonomian masih belum optimal.
Perencana Keuangan Senior, Aidil Akbar Madjid berpendapat bahwa literasi keuangan di masyarakat Indonesia secara keseluruhan masih harus terus ditingkatkan.
“Masyarakat Indonesia membutuhkan literasi keuangan agar mereka bisa merencanakan keuangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Untuk itu, masyarakat perlu terus diberikan pengetahuan yang mencukupi mengenai berbagai hal yang terkait dengan masalah keuangan, termasuk pengenalan mengenai lembaga jasa keuangan, apa saja produk dan jasa keuangan, fitur-fitur yang melekat pada produk dan jasa keuangan, manfaat dan risiko dari produk dan jasa keuangan,” kata Aidil Akbar dalam siaran pers Selasa (23/3/2021).
Menurut dia, dengan semakin bertambahnya tingkat literasi keuangan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik sehingga perencanaan keuangan keluarga atau pribadi maupun usaha menjadi lebih optimal.
“Sementara bagi industri jasa keuangan, dengan meningkatnya literasi keuangan masyarakat, potensi transaksi keuangan diharapkan semakin tinggi sehingga mendorong para pelaku industri jasa keuangan menciptakan produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Untuk terus meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, Amar Bank menggelar program edukasi bertajuk “Ngopi Bareng Bang Amar”. Program ini merupakan forum untuk berbagi pengetahuan dan wawasan tentang berbagai topik yang relevan dengan literasi keuangan kepada komunitas ataupun para pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kali ini, Amar Bank hadir menggandeng tiga komunitas sekaligus untuk mengedukasi lebih dari 200 orang yang tergabung dalam PKK Kota Administrasi Jakarta Barat, Ikatan Kartini Profesional Indonesia (IKAPRI) dan Indonesian Social Blogpreneur (ISB), tentang bagaimana bijak merencanakan keuangan, baik itu untuk keuangan keluarga maupun untuk menjalankan usaha.
Coordinator Referral Program Tunaiku, Amar Bank, Ghaida Nuris Tsara mengatakan Amar Bank hadir untuk memberikan berbagai solusi layanan keuangan yang dibutuhkan masyarakat dalam mengatasi permasalahan keuangan.
“Untuk itu, selain terus berinovasi dalam meningkatkan layanan perbankan digital yang cerdas (intelligent) serta memperkenalkan produk dan layanan baru yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga dapat membantu mengubah hidup mereka menjadi lebih baik, Amar Bank juga terus mendorong agar masyarakat agar melek keuangan melalui berbagai kegiatan edukatif tentang literasi keuangan sehingga komitmen kami tersebut dapat terwujud,” jelasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post