youngster.id - Indonesia merupakan negara dengan jumlah anak muda yang besar dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang juga meningkat. Hal ini menjadi referensi bagi sebagian besar lembaga konsultan internasional, seperti McKinsey yang memprediksikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang akan menghasilkan pelaku startup dan produk UMKM global terbanyak.
Presiden Jokowi telah menegaskan bahwa semua anak Indonesia, termasuk Indonesia Timur tidak boleh tertinggal dan harus ikut ambil bagian dalam sektor Digital dan UMKM ini. Hal ini diungkapkan Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar dalam acara pelatihan Digital Entrepreneurship 101 dengan tema Start up vs UMKM untuk regional Kota Ambon, Kupang dan Jayapura, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional 1.000 StartUp Digital .
Untuk itu, dia mendorong anak muda terutama dari Indonesia timur untuk bangkit dan mengambil bagian dalam sektor digital. “Akan tetapi, yang menjadi permasalahan adalah sebagian besar pelaku startup tersebut berasal dari Indonesia Barat, dan khususnya pulau jawa. Masih jarang, bahkan tidak ada yang berasal dari Maluku, NTT, atau Papua,” kata Billy dalam keterangannya, baru-baru ini.
Menurut Stafsus Presiden yang membidangi Pendidikan, Inovasi, Kewirausahaan dan Isu-isu Papua ini, kesenjangan harus diatasi agar pembangunan Inovasi Indonesia menuju negara maju saat bonus demografik pada tahun 2030 nanti tercapai lebih cepat. Apabila masih ada kesenjangan antar wilayah di Indonesia, maka ini akan sulit tercapai.
“Kesenjangan ini, bukan karena anak-anak Indonesia Timur tidak memiliki kemampuan, akan tetapi kesempatan untuk memperoleh pelatihan, pendampingan, hingga permodalan tidak tersedia sebanyak kesempatan yang dimiliki oleh anak-anak di Indonesia Barat, khususnya di Pulau Jawa,” ucap Billy.
Untuk itu, dia mendukung Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang diinisiasi Kominfo. Gerakan ini melatih 8.000 peserta dari seluruh Indonesia setiap tahunnya, dan akan terpilih 1000 peserta untuk memasuki tahap bootcamp, yang merupakan sesi mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk. Terakhir, 200 peserta terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih 3 bulan di setiap kota per tahun, sehingga dalam 5 tahun akan tercipta 1.000 startup digital.
“Kedepan kami juga akan bermitra dengan Kemenkominfo, bekerja sama dengan komunitas-komunitas startup Indonesia timur, seperti Papua Muda Inspiratif, East Indonesia Network, dan gerakan 1,000 start up digital, untuk memperbanyak pelatihan dan pendampingan bagi anak-anak Indonesia Timur, agar juga memiliki start up. Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa anak-anak Indonesia harus maju dalam sektor IT, Digital, Kecerdasan Arfisial, Bisnis, dan UMKM”, pungkas Billy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post