Minggu, 28 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Akan Ada 900 Juta Warga Asia Pasifik Terhubung Secara Daring Pada 2025

5 Agustus 2022
in Analyze
Reading Time: 2 mins read
Teknologi VMware Dukung Pertumbuhan Ekosistem Inovasi Indonesia

Pengguna platform digital. (Foto: ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Diperkirakan akan ada sekitar 900 juta bagi warga Asia Pasifik yang akan terhubung secara daring di 2025 atau terjadi peningkatan sebesar 36% dibandingkan dengan besaran di tahun 2021. Demikian hasil riset VMware Inc bertajuk “Digital Smart: Advancing digital government for citizens in the Asia-Pacific.”

Dalam riset yang dilakukan oleh Deloitte ini terungkap bahwa terjadinya penurunan dalam pemanfaatan layanan pemerintah secara tatap muka langsung oleh masyarakat di kawasan Asia Pasifik dalam dua tahun ke belakang. Di sisi lain, saat ini terdapat sebanyak 77% warga masyarakat yang kini telah memanfaatkan platform digital dalam mengakses layanan-layanan pemerintah.

Senior Vice President dan General Manager Asia Pacific and Japan VMware Sylvain Cazard menuturkan, riset ini menyoroti makin tingginya tingkat penetrasi digital masyarakat di Asia Pasifik. Di sisi lain, terjadi kesenjangan dalam menghadirkan layanan digital oleh lembaga-lembaga pemerintah di kawasan tersebut.

Baca juga :   Dropship, Bisnis Paling Mudah Tanpa Modal Besar

“Dalam riset Deloitte nampak bahwa masyarakat menaruh harapan yang tinggi untuk dihadirkannya kesetaraan layanan, termasuk dari sisi kualitas, agar seperti layanan-layanan yang dihadirkan oleh perusahaan maupun organisasi swasta. Penghantaran layanan, dalam hal ini, seperti infrastruktur multi cloud maupun aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan modern terkontainerkan, saat ini sudah menjadi sebuah keniscayaan sebagai fondasi agar kita bisa terus melaju,” ungkap Sylvain dalam keterangan pers, Jumat (5/8/2022).

Riset ini juga menunjukkan, responden Indonesia merasa nyaman bersentuhan dengan teknologi-teknologi digital mutakhir. Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa pemerintah Indonesia telah berhasil mengembangkan banyak situs-situs web untuk menggantikan layanan berbasis tatap muka langsung sebagai medium yang paling banyak digunakan oleh responden dalam mengakses layanan pemerintah.

Baca juga :   Lanskap Fintech dan Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia Sepanjang Tahun 2022

“Oleh karenanya, lembaga-lembaga pemerintahan diharapkan bisa menyelaraskan cara pandang mereka maupun dalam pembangunan sumber-sumber daya IT baru dengan tren-tren mutakhir agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa kini,” kata Sylvain lagi.

Riset ini diselenggarakan oleh Deloitte Access Economics atas nama VMware dengan target survei sebanyak 3.840 orang.  Mitra Deloitte, sekaligus penyusun laporan prinsipal, John O’Mahony menuturkan, mulai bergairahnya kembali investas untuk pengembangan layanan digital pemerintah punya makna yang penting.

“Ini juga menjadi penanda akan adanya kemajuan positif yang dirasakan oleh masyarakat dalam menikmati layanan digital, seperti makin meningkatnya persepsi dan kepercayaan kepada pemerintah, meningkatnya kesetaraan dan infklusivitas, terpangkasnya emisi karbon, meningkatnya penghematan biaya, serta makin tingginya tingkat responsivitas pemerintah saat masyarakat memerlukan adanya perubahan kebijakan,” ungkapnya.

Baca juga :   Masyarakat Siapkan Anggaran Tambahan Lebih Dari Rp2,5 Juta Selama Ramadan

Dengan bertambahnya 900 juta pengguna baru internet di kawasan Asia Pasifik (meliputi Australia, Singapura, Indonesia, Vietnam, India, Jepang, dan Korea Selatan) di tahun 2025 sesuai yang diprediksikan, maka kebutuhan untuk berinvestasi di bidang layanan digital oleh lembaga-lembaga pemerintahan juga diperkirakan akan terus bertumbuh.

Diproyeksikan belanja IT di lembaga-lembaga pemerintahan di kawasan APAC akan tumbuh hingga 8%  setiap tahunnya mencapai angka US$151 miliar di tahun 2025. Ini lebih tinggi dari angka belanja pemerintah tahunan secara keseluruhan yang pertumbuhannya hanya sebesar 6%.

 

STEVY WIDIA

Tags: layanan pemerintahrisetVMware Incwarga Asia Pasific
Previous Post

Kolaborasi ITDRI dengan BRSDM Kelautan dan Perikanan Demi Akselerasi Pertumbuhan Sektor Blue Economy

Next Post

TikTok Gelar Program Jelajah 77 Destinasi Wisata di Indonesia

Related Posts

Telkom Gandeng UNAIR Perkuat Pengembangan AI Center of Excellence
News

Telkom Gandeng UNAIR Perkuat Pengembangan AI Center of Excellence

11 Desember 2025
0
AI Natives Indonesia Inginkan Interaksi AI Lebih Cepat Namun Manusiawi
News

AI Natives Indonesia Inginkan Interaksi AI Lebih Cepat Namun Manusiawi

13 November 2025
0
IRN Jaring Riset Mahasiswa Untuk Pengembangan Pangan Fungsional Bagi Kesehatan
Headline

IRN Jaring Riset Mahasiswa Untuk Pengembangan Pangan Fungsional Bagi Kesehatan

4 Juni 2025
0
Load More
Next Post
TikTok

TikTok Gelar Program Jelajah 77 Destinasi Wisata di Indonesia

MPX Go

MPX Group Luncurkan Layanan Logistik Digital Melalui MPX Go

Huawei Digital Power

Transformasi Energi Hijau di Indonesia Targetkan Nol Emisi Karbon Pada 2060

Discussion about this post

Recent Updates

Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Sisternet

Sisternet Gelar Kompetisi Modal Pintar Untuk UMKM Perempuan Siap Ekspor

27 Desember 2025
Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

Prediksi 2026: Teknologi Baru Buka Risiko Ancaman Siber Bagi Sektor Telekomunikasi

27 Desember 2025
Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

Tim Onic Esport Indonesia Juara Dunia MLBB Game of the Future 2025

27 Desember 2025
Pitik

Pitik dan Ilusi Revolusi Agritech yang Terlalu Cepat Terbang

26 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version