Selasa, 9 Agustus 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Akan Ada 900 Juta Warga Asia Pasifik Terhubung Secara Daring Pada 2025

5 Agustus 2022
in Analyze
Reading Time: 2 mins read
Teknologi VMware Dukung Pertumbuhan Ekosistem Inovasi Indonesia

Pengguna platform digital. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Diperkirakan akan ada sekitar 900 juta bagi warga Asia Pasifik yang akan terhubung secara daring di 2025 atau terjadi peningkatan sebesar 36% dibandingkan dengan besaran di tahun 2021. Demikian hasil riset VMware Inc bertajuk “Digital Smart: Advancing digital government for citizens in the Asia-Pacific.”

Dalam riset yang dilakukan oleh Deloitte ini terungkap bahwa terjadinya penurunan dalam pemanfaatan layanan pemerintah secara tatap muka langsung oleh masyarakat di kawasan Asia Pasifik dalam dua tahun ke belakang. Di sisi lain, saat ini terdapat sebanyak 77% warga masyarakat yang kini telah memanfaatkan platform digital dalam mengakses layanan-layanan pemerintah.

Senior Vice President dan General Manager Asia Pacific and Japan VMware Sylvain Cazard menuturkan, riset ini menyoroti makin tingginya tingkat penetrasi digital masyarakat di Asia Pasifik. Di sisi lain, terjadi kesenjangan dalam menghadirkan layanan digital oleh lembaga-lembaga pemerintah di kawasan tersebut.

Baca juga :   Huawei ICT Competition 2021, Gali Potensi Mahasiswa Indonesia di Bidang Teknologi

“Dalam riset Deloitte nampak bahwa masyarakat menaruh harapan yang tinggi untuk dihadirkannya kesetaraan layanan, termasuk dari sisi kualitas, agar seperti layanan-layanan yang dihadirkan oleh perusahaan maupun organisasi swasta. Penghantaran layanan, dalam hal ini, seperti infrastruktur multi cloud maupun aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan modern terkontainerkan, saat ini sudah menjadi sebuah keniscayaan sebagai fondasi agar kita bisa terus melaju,” ungkap Sylvain dalam keterangan pers, Jumat (5/8/2022).

Riset ini juga menunjukkan, responden Indonesia merasa nyaman bersentuhan dengan teknologi-teknologi digital mutakhir. Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa pemerintah Indonesia telah berhasil mengembangkan banyak situs-situs web untuk menggantikan layanan berbasis tatap muka langsung sebagai medium yang paling banyak digunakan oleh responden dalam mengakses layanan pemerintah.

Baca juga :   Fitur Chat Disukai Pembelanja Online

“Oleh karenanya, lembaga-lembaga pemerintahan diharapkan bisa menyelaraskan cara pandang mereka maupun dalam pembangunan sumber-sumber daya IT baru dengan tren-tren mutakhir agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa kini,” kata Sylvain lagi.

Riset ini diselenggarakan oleh Deloitte Access Economics atas nama VMware dengan target survei sebanyak 3.840 orang.  Mitra Deloitte, sekaligus penyusun laporan prinsipal, John O’Mahony menuturkan, mulai bergairahnya kembali investas untuk pengembangan layanan digital pemerintah punya makna yang penting.

“Ini juga menjadi penanda akan adanya kemajuan positif yang dirasakan oleh masyarakat dalam menikmati layanan digital, seperti makin meningkatnya persepsi dan kepercayaan kepada pemerintah, meningkatnya kesetaraan dan infklusivitas, terpangkasnya emisi karbon, meningkatnya penghematan biaya, serta makin tingginya tingkat responsivitas pemerintah saat masyarakat memerlukan adanya perubahan kebijakan,” ungkapnya.

Baca juga :   Pekerja di Indonesia Siap Bekerja Jarak Jauh

Dengan bertambahnya 900 juta pengguna baru internet di kawasan Asia Pasifik (meliputi Australia, Singapura, Indonesia, Vietnam, India, Jepang, dan Korea Selatan) di tahun 2025 sesuai yang diprediksikan, maka kebutuhan untuk berinvestasi di bidang layanan digital oleh lembaga-lembaga pemerintahan juga diperkirakan akan terus bertumbuh.

Diproyeksikan belanja IT di lembaga-lembaga pemerintahan di kawasan APAC akan tumbuh hingga 8%  setiap tahunnya mencapai angka US$151 miliar di tahun 2025. Ini lebih tinggi dari angka belanja pemerintah tahunan secara keseluruhan yang pertumbuhannya hanya sebesar 6%.

 

STEVY WIDIA

Tags: layanan pemerintahrisetVMware Incwarga Asia Pasific

Related Posts

tSurvey
News

e-Commerce Paling Dipercaya dan Diandalkan oleh UMKM Indonesia 2022

4 Agustus 2022
0
Generasi Milenial
Analyze

Ingin Berkarir di Industri Teknologi Tapi Tak Punya Skill IT? Yuk Simak Tips Berikut

24 Juli 2022
0
Startup
Analyze

Ini Strategi Agar Startup Kalian dapat Bertahan dalam Segala Tantangan

20 Juli 2022
0
Load More

Berita Terbaru

AMD x Agres

AMD Gandeng Ritel Patner Untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan Akan Prosesor

8 Agustus 2022
0
Batik Semar x WIR Group

Ikuti Perkembangan Teknologi, Batik Semar Hadir di Metaverse

8 Agustus 2022
0
Indigo Demo Day 2022

Indigo Demo Day 2022: Ajang Kolaborasi Start Up dan Investor untuk Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia

8 Agustus 2022
0
Bank DBS Indonesia menggandeng Coffee Meets Stocks

DBS Gencarkan Literasi Finansial dan Investasi Terpadu di 5 Kota

8 Agustus 2022
0
Tim mahasiswa UPN Jogja

Aplikasi Inovatif Ini Bisa Menghemat Penggunaan Air Rumah Tangga

8 Agustus 2022
0
Bengkel Mania

12 Startup Unggulan Entrepreneur Financial Fiesta 2022 Pamer di Ajang B20

8 Agustus 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version