Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Ekonomi Indonesia Mengejar Ketertinggalan

15 Agustus 2017
in Analyze
Reading Time: 3 mins read
Ekonomi Indonesia Mengejar Ketertinggalan

Berdasarkan hasil riset DBS Group Research disebutkan ekonomi Indonesia sedang menuju ke arah positif: mengejar ketertinggalan (Foto: Ilustrasi/Youngsters.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang kuat dan berkelanjutkan akan mendorong kenaikan peringkat (rating upgrade) selanjutnya. Lalu apakah rasio investasi-terhadap-PDB yang lebih tinggi akan membawa dampak pada menguatnya PDB? Apakah komitmen pemerintah dalam melakukan reformasi tergolong dalam sinyal positif yang dapat diharapkan?

Baru-baru ini tim DBS Group Research mempublikasikan hasil risetnya yang berjudul “Indonesia: Mengejar Ketertinggalan”. Simak ulasannya:

Sejak naiknya peringkat Indonesia oleh S&P pada bulan Mei lalu, kini pasar sedang memusatkan perhatiannya pada Moody’s and Fitch. Dalam enam bulan terakhir, kedua lembaga pemeringkatan ini telah menetapkan outlook “positif” – setelah peningkatan terakhir sebelumnya pada tahun 2012 dan 2011 saat Moody’s and Fitch kembali menempatkan Indonesia dalam status peringkat investasi (investment grade).

Pertumbuhan ekonomi yang menguat dan berkelanjutan mendukung argumen untuk kenaikan peringkat. Di angka 5%, perekonomian Indonesia kini masih bertumbuh di bawah potensi yang dimiliki, yang diperkirakan sekitar 6.5%. Meskipun saat ini pertumbuhannya sudah di atas perekonomian negara lain yang berada pada peringkat setaraf, masih ada ketertinggalan yang perlu dikejar apabila dibandingkan dengan India dan Filipina, yang juga mendapatkan peringkat sebanding dengan Indonesia.

Baca juga :   Industri kreatif Mampu Menyumbang PDB

Tentunya, tingkat pendapatan berpengaruh. Di tahun 2016, pendapatan PDB perkapita Indonesia mencapai dua kali lipat dibandingkan India dan masih 25% di atas PDB perkapita Filipina. Pada umumnya, perekonomian yang sudah maju akan tumbuh dengan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan perekonomian yang masih berkembang. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa perekonomian Indonesia mungkin tidak akan bertumbuh sepesat perekonomian India atau Filipina.

Selain itu, tren bonus demografi (demographic boost) yang dapat dinikmati Indonesia relatif lebih lemah. Di India dan Filipina, persentase penduduk usia kerja akan terus meningkat secara perlahan hingga 2050. Sedangkan di Indonesia, kita akan menyaksikan penurunan persentase ini tren lebih awal, sekitar tahun 2035.

Investasi yang meningkat dapat memberikan keunggulan untuk Indonesia. Hal yang menarik adalah kenyataan bahwa rasio investasi terhadap PDB telah meningkat secara gradual di Indonesia, dari 29% di tahun 2007 hingga 34% tahun 2017 lalu. Di angka 34% dari PDB, rasio Indonesia jauh melebihi India maupun Filipina.

Baca juga :   Bisnis Harus Melihat Sistem Keamanan Sebagai Pendorong Transformasi Digital

Produktivitas yang menurun tampaknya bisa menjelaskan mengapa investasi masih belum menghasilkan pertumbuhan PDB yang lebih kuat. Salah satu cara untuk menakar produktivitas adalah dengan mengkalkulasi incremental capital output ratio (ICOR), yang mengindikasikan jumlah investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan tambahan satu dolar dalam perekonomian. Sejak 2016, Indonesia memerlukan kurang lebih tujuh dolar dalam investasi untuk bisa menghasilkan tambahan satu dolar, jauh di atas India (4.5) dan Filipina (4.3). Rasio ini juga telah meningkat dalam satu dekade terakhir di Indonesia.
Reformasi kebijakan memerlukan waktu untuk menghasikan perubahan

Pemerintah telah menggulirkan 15 paket reformasi kebijakan dalam dua tahun terakhir sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas. Perubahan-perubahan tersebut meliputi, antara lain: standardisasi regulasi antar-propinsi untuk memperbaiki infrastruktur umum. Berbagai insentif juga telah ditawarkan untuk mendorong sektor manufaktur, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan yang berlebih terhadap komoditas.

Baca juga :   Geliat Pasar Pusat Data dan Komputasi Awan di Indonesia

Liberalisasi lanjutan akan sangat berguna. Kenaikan peringkat S&P diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi asing dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah dapat memanfaatkan pengaruh dari status peringkat investasi untuk secara bertahap menurunkan hambatan-hambatan terkait batas kepemilikan asing dalam berbagai sektor industri.

Jika diterapkan secara tepat, reformasi kebijakan akan membuahkan hasil yang baik. Sumber daya yang dihabiskan untuk pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Pembangunan infrastruktur akan membantu menurunkan beban biaya logistik yang masih cukup tinggi dibandingkan tempat lainnya di kawasan.

Walaupun kita tidak dapat mengharapkan hasil yang cepat dari reformasi kebijakan struktural, komitmen pemerintah untuk mengambil langkah-langkah reformatif tersebut menjadi nilai tambah bagi proyeksi perekonomian ke depan, dan menjelaskan mengapa Moody’s and Fitch telah menetapkan outlook yang “positif” bagi perekonomian Indonesia.

Kenaikan peringkat mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi saat yang dinantikan kian hari kian mendekat.

 

Tim DBS Group Research

Tags: DBS Group ResearchMoody’s and Fitchperekonomian IndonesiaProduk Domestik Bruto (PDB)S&P
Previous Post

Qlue Luncurkan Kampanye “Merdeka Berjalan Kaki”

Next Post

Mahasiswa Harus Bisa Menolak Hoax

Related Posts

Usaha Ultra Mikro Perempuan
News

UMKM Berperan Penting Dalam Ketahanan Ekonomi Indonesia

28 November 2022
0
beasiswa Moonton Games
Headline

Industri Game Sumbang Rp 24,88 Triliun untuk PDB Indonesia di 2020

18 Agustus 2021
0
Facebook Tawarkan Solusi Konektivitas di Indonesia
Headline

Ekonomi Digital Baru Sumbang 4% PDB Indonesia

30 Juni 2021
0
Load More
Next Post
Hoaks Pemilu

Mahasiswa Harus Bisa Menolak Hoax

Jakarta Bukan Lagi Ibukota e-Commerce Indonesia

Jakarta Bukan Lagi Ibukota e-Commerce Indonesia

Deklarasi Masyarakat Anti Hoax Digelar Serentak di Enam Kota

Pengaduan Konten Negatif Pakai Sistem Ticketing

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version