Memahami Tren Kerja Hybrid

hybrid working

Tren model kerja hybrid (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Microsoft Corp. baru-baru ini mengumumkan temuan dari laporan Work Trend Index 2021. Bertajuk “The Next Great Disruption Is Hybrid Work — Are We Ready?”, laporan ini mengungkapkan tujuh tren kerja hybrid (hybrid working) yang perlu dipahami para pemimpin bisnis ketika memasuki fase kerja baru yang dikenal dengan sebutan hybrid.

Kerja hybrid adalah model kerja campuran di mana sejumlah karyawan kembali ke tempat kerja dan yang lainnya tetap bekerja dari rumah. Adapun tujuh tren kerja hybrid ini adalah:

  1. Sistem kerja fleksibel akan tetap ada,
  2. Pemimpin kurang terhubung dengan karyawan dan dibutuhkan peningkatan kesadaran akan hal ini,
  3. Produktivitas tinggi berdampak pada meningkatnya kelelahan bekerja,
  4. Gen Z berisiko mengalami kesulitan dan membutuhkan penyegaran energi kembali,
  5. Berkurangnya interaksi membahayakan inovasi,
  6. Autentisitas akan memacu produktivitas dan kesejahteraan,
  7. Talenta kerja ada di mana-mana dalam dunia kerja hybrid.

“Tren baru ini menghadirkan peluang unik untuk menciptakan masa depan kerja baru yang lebih baik. Di Microsoft, kami berupaya untuk membantu semua orang agar dapat berkembang di dunia kerja hybrid ini. Untuk melakukan itu, kami terus berinovasi dan mendampingi orang-orang dalam perjalanan transformasi digital mereka. Contohnya, dengan menghadirkan fitur-fitur baru di Microsoft Teams, serta memperkenalkan platform pengalaman karyawan baru, Microsoft Viva,” kata Haris Izmee, Presiden Direktur, Microsoft Indonesia.

Sementara semua orang masih belajar untuk beradaptasi dengan model kerja hybrid ini, ada dua hal yang diketahui secara pasti:

Tantangan dan Peluang

Sejatinya, tren kerja jarak jauh selama setahun terakhir telah menciptakan peluang kerja baru bagi sebagian orang, menawarkan lebih banyak waktu keluarga, dan memberikan keleluasaan untuk mengurangi waktu tempuh di jalan. Sayangnya, ada sejumlah tantangan baru yang perlu diantisipasi:

Terlepas dari semua tantangan yang ada, masih ada peluang besar untuk menciptakan tempat kerja di mana semua orang dapat berkembang, dengan menggunakan pembelajaran dari peralihan mendadak ke sistem kerja jarak jauh tahun lalu. Microsoft telah mengidentifikasi lima strategi bagi para pemimpin bisnis untuk mulai melakukan perubahan:

  1. Buat rencana untuk memberdayakan orang dengan fleksibilitas tinggi.
  2. Perangi kelelahan digital dari atas. Perbanyak kolaborasi dan biasakan beristirahat. Studi Microsoft tentang aktivitas gelombang otak mengungkapkan bahwa jeda di antara rapat memungkinkan otak untuk melakukan “pengaturan ulang”, mengurangi penumpukkan stres secara kumulatif di seluruh rapat.
  3. Menata ulang ruang dan teknologi untuk menjembatani dunia fisik dan digital.
  4. Membangun kembali aspek sosial dan budaya.
  5. Pikirkan kembali pengalaman karyawanuntuk dapat bersaing mendapatkan talenta terbaik dan yang lebih beragam.

“Kerja hybrid mendorong kita untuk mengesampingkan asumsi lama tentang bagaimana orang perlu bekerja di tempat yang sama pada waktu yang sama agar dapat menjadi produktif dan membawa dampak nyata. Ini adalah perubahan besar. Perubahan yang membutuhkan pemimpin dan organisasi untuk memeriksa kembali dan menata ulang model operasinya secara fundamental,” tutup Haris. (*AMBS)

Exit mobile version