youngster.id - Fenomena mengenai kripto yang masif terjadi pada tahun 2022, sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga kripto. Bagaimana pelaku industri dan crypto exchange di Indonesia menyikapinya?
Dikutip dari video Indodax Room Special Nataru 2022, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun dimana market kripto berada dalam fase winter. Pelajaran yang bisa diambil dari fenomena di tahun 2022 adalah setiap exchange perlu menjaga kepercayaan member.
“Bisnis exchange sendiri hanya sebagai wadah untuk mempertemukan pembeli dan penjual. Dengan demikian, uang nasabah tidak boleh disentuh sama sekali. Exchange yang tidak menyentuh uang member akan menjadi exchange yang bertahan dan tidak akan mengalami kesulitan likuiditas. Hal ini dibuktikan dengan adanya proof of reserve dan proof of liability yang baik. Sehingga jika terjadi withdraw oleh para nasabah, exchange akan tetap berjalan secara solid. Indodax adalah exchange yang cukup konservatif dan bisnis kita adalah bisnis spot,” papar Oscar, dalam keterangannya Jumat (23/12/2022).
Tidak hanya itu, mengenai market yang mengalami fase bearish di tahun 2022, Oscar berpendapat bahwa jika dilihat secara historikal, momen kripto sedang turun adalah masa masa yang tepat untuk mengakumulasikan kripto dan untuk dijual nantinya ketika harga naik. Oscar juga mengajak para trader kripto untuk mulai mengakumulasi kripto dengan dollar cost averaging di masa sebelum halving sebagai waktu paling tepat untuk membeli kripto karena ada potensi kenaikan setelah halving bitcoin yang akan terjadi di awal 2024.
Menurut Oscar, penerapan pajak kripto di Indonesia yang tertuang dalam PMK 68 dan mulai diterapkan beberapa bulan lalu, sebagai suatu hal yang positif. Dengan adanya pajak kripto, menambah legalitas kripto sebagai komoditas digital yang diakui dan sah diperjualbelikan di mata hukum.
“Sebelum adanya pajak kripto, pajak yang harus dibayar adalah pajak PPH. Setelah adanya pajak final kripto pajaknya hanya 0,21%. Hal ini tentu merupakan hal yang positif. Ini big win bagi investor dan juga untuk pemerintah. Berdasarkan data dari pemerintah terakhir pun jumlah pajak kripto untuk pemerintah pun tembus ratusan miliar rupiah,” jelas Oscar.
Di tahun 2022 ini, muncul kabar terkait pembuatan rupiah digital oleh Bank BI. Hal ini tentu disambut positif oleh pelaku industri dan merupakan sinyal baik untuk dapat meningkatkan ekosistem ekonomi digital.
“Jika berbicara sesuatu yang digital tentu akan bagus untuk kripto. Jika rupiah digital akan segera terealisasi, akan membuat ekosistem digital lebih mudah diakses dan lebih mudah mengakses platform digital. Tentu saja ini sangat positif,” kata Oscar.
Di sisi lain, kasus FTX yang terjadi beberapa waktu lalu tentu sangat berpengaruh terhadap pasar kripto di 2022 yang sedang dalam fase bearish. Sampai saat ini, belum tahu lembaga mana saja yang ikut menaruh uangnya di FTX.
Ini mirip seperti kejadian 2014 silam yang menimpa exchange terbesar saat itu yaitu Mt Gox. Ketika Mt Gox pailit, banyak bursa lainnya yang ikut terseret karena Aset bursa tersebut banyak yang disimpan disitu dan tidak bisa cair dari Mt Gox. Kejadian FTX dan Mt Gox efeknya sistematik dan domino.
“Saya perkirakan di Q1 dan Q2 2023 kita bisa melihat keseluruhan damage dari FTX ini. Melihat pengaruhnya terhadap bursa kripto, selama bursa kripto tersebut berjalan secara konservatif alias hanya sebagai wadah mempertemukan penjual dan pembeli dan tidak menaruh aset nasabah di tempat lain, maka kasus FTX ini tidak akan begitu berpengaruh terhadap kejatuhan suatu bursa,” jelas Oscar.
Akibat adanya masalah likuiditas pada kasus FTX, mengakibatkan banyaknya exchange mengeluarkan proof of reserve untuk membuktikan bahwa exchange tersebut solid.
Menurut Oscar, pihaknya sudah menampilkan alamat wallet Dompet Bitcoin dan alamat Etherscan.io-nya agar masyarakat luas bisa mengakses dan melihat reserve Indodax.
“Sampai saat ini, Indodax merupakan satu satunya exchange dalam negeri yang melakukan hal ini. Proof of reserve itu mudah dan seharusnya semua exchange bisa melakukan. Kita sedang ke arah proof of liability. Jika proof of liability ini sudah beres, kita akan tunjukkan hasilnya dan menjadi satu satunya exchange yang mengeluarkan proof of reserve dan proof of liability,” tutup Oscar. (*AMBS)
Discussion about this post