youngster.id - Bisnis harus siap dan mampu memanfaatkan keuntungan dari perkembangan teknologi yang cepat agar dapat memberikan komunikasi bisnis yang terbaik bagi setiap konsumen.
Teknologi telah menjadi landasan bagi bisnis dan brand yang ingin membangun hubungan yang kuat dengan setiap pelanggan, terutama ketika kini pengalaman pelanggan, baik secara fisik maupun digital telah dan akan terus menyatu. Fase yang bergerak cepat menuju inovasi dan pengembangan saluran baru ini juga tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Jika sebelumnya seseorang harus mengantri terlebih dahulu untuk mendapat tanggapan dari layanan pelanggan, kini ia bisa mendapatkan tanggapan secara cepat/instan melalui aplikasi pesan, seperti SMS, email, chatbot, dan lain sebagainya. Berkat teknologi komunikasi berbasis cloud, peningkatan ini dapat dikelola dengan mudah hanya dengan satu klik melalui omnichannel.
Saat ini, konsumen semakin aktif secara online dan lebih cakap dalam mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Mereka juga dapat memilih sendiri saluran komunikasi yang ada untuk tetap dekat dengan brand yang mereka inginkan. Oleh karena itu, jika bisnis dan brand ingin terus berkembang dan semakin maju, maka harus selalu hadir bagi konsumennya. Dengan selalu terlibat dengan pelanggan, bisnis akan dapat membangun hubungan yang lebih baik demi menjaga kepuasan mereka.
Belajar dari apa yang terjadi saat ini, para ahli customer engagement dari Infobip mendapatkan beberapa insight dan merumuskan delapan tren yang akan memengaruhi komunikasi bisnis yang perlu diperhatikan bisnis di tahun ini:
Pelaku bisnis ingin menyederhanakan komunikasi. Kompleksitas dalam komunikasi bisnis dapat menjadi sebuah proses yang memakan waktu jika pelaku bisnis menggunakan saluran komunikasi yang berbeda-beda sebagai alat mereka. Oleh karena itu, banyak bisnis dan brand yang kini mulai menyadari bahwa kunci untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan platform komunikasi berbasis cloud tunggal yang menawarkan antarmuka yang sederhana, API yang fleksibel, opsi penggunaan SaaS dan CPaaS, serta platform omnichannel. Tahun 2022 sendiri akan diperkirakan sebagai tahun di mana banyak brand akan berhenti menggunakan beberapa sistem dalam platform yang berbeda dan akan memilih pendekatan pada platform tunggal yang akan membantu mereka dalam proses end-to- end yang lebih sederhana.
Persiapan Metaverse yang sudah di depan mata. Pengalaman penggunaan AR/VR di masa depan terlihat semakin cerah. Namun, satu hal yang perlu bisnis sadari adalah, Metaverse akan menjadi tempat konsumen dan bisnis untuk saling terhubung. Oleh karena itu, bisnis pun harus bisa tetap relevan dan berguna dalam ruang digital dan mulai membangun satu lingkungan digital sebagai tempat bagi konsumen agar bisa mendapatkan setiap dukungan yang dibutuhkan. Bisnis tidak harus selalu menciptakan ruang digital, tetapi sebaliknya, mereka perlu membuat sebuah sistem yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan pelanggan di ruang tersebut. Mereka perlu mengekstrak setiap wawasan/insight dari pelanggan untuk memastikan setiap interaksi tetap relevan, berguna, penuh empati, dan dipersonalisasi.
Komunikasi yang didesain ulang karena adanya kerja hybrid. Di era pasca-pandemi, akan lebih banyak institusi yang menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel dan tempat kerja yang hybrid. Tren ini semakin meningkat ketika pandemi mengubah cara kita melakukan aktivitas sehari-hari. Tantangannya adalah menemukan cara yang tepat untuk menjaga setiap tim agar tetap aman, tetap terhubung, dan produktif. Oleh karena itu, pelaku bisnis dituntut untuk selalu fleksibel dan sedini mungkin mulai menjalankan aktivitas secara hybrid, baik offline maupun online. Bisnis juga perlu untuk melayani pelanggan dari mana saja, dalam keadaan apa pun.
Meningkatnya ekspektasi pelanggan pada kecepatan dan keunggulan 5G. Laporan dari OpenGov mengungkapkan bahwa sejak diadakannya uji kelayakan operasi jaringan 5G, penyedia layanan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia telah maju ke pengembangan jaringan untuk tahap berikutnya. Jaringan 5G diyakini akan membawa banyak kemudahan, termasuk untuk pengembangan bisnis. Hal ini akan semakin meningkatkan volume komunikasi yang bisa diandalkan, baik bagi bisnis maupun konsumen. Selain itu, percepatan 5G akan menghadirkan media komunikasi yang lebih banyak, mempermudah layanan video langsung (live video), pengalaman produk dengan augmented reality (AR), hingga transaksi end-to-end.
Interaksi pelanggan yang lebih hidup berkat AI. Solusi terbaik yang menggabungkan kemampuan manusia dan mesin adalah otomatisasi berbasis Artificial Intelligent (AI). Saat ini, salah satu layanan teknologi AI yang banyak digunakan adalah bot. Konsumen dapat berkomunikasi lebih banyak dengan chatbot yang disematkan pada saluran pesan, seperti RCS, SMS, atau aplikasi pesan seperti WhatsApp. Hal ini akan memampukan bisnis memberikan layanan sepanjang hari, menjawab pesan dan pertanyaan secara instan, serta melakukan transaksi mandiri (self-services), yang secara umum semua hal tersebut akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Platform bisnis berfokus pada pertumbuhan customer engagement. Platform cloud di semua ukuran dan tahap pertumbuhan akan berfokus pada kemampuan mereka untuk menumbuhkan keterlibatan, mulai dari eksekusi yang efisien, cepat, dan interaksi yang aman dalam skala besar. Platform yang memiliki kapasitas untuk menghubungkan pelanggan dengan cepat dan melibatkan setiap pengguna secara cerdas dapat menciptakan dampak jaringan interaksi (engagement network effect). Tantangan bagi setiap platform di tahun 2022 adalah untuk dapat terhubung secara efektif, sesuai permintaan, dan dalam skala yang lebih besar. Penyedia layanan yang tepat akan membantu bisnis menangani setiap interaksi pelanggan, mendukung pengguna di setiap titik siklus keterlibatan platform, dan mengurangi kompleksitas strategi keterlibatan mereka secara keseluruhan.
Titik balik untuk autentikasi dan keamanan. Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan oleh setiap saluran teknologi dan komunikasi adalah masalah keamanan. Saat ini, autentikasi dua faktor (2FA) menjadi metode keamanan yang sangat penting. Kini, solusi identitas mobile yang melengkapi 2FA kian menguasai pasar komunikasi. Dalam pengembangannya, pengguna dapat menggunakan verifikasi seluler dalam mode senyap dan autentikasi biometrik untuk melindungi kanal dan platform mereka. Di tengah gelombang teknologi yang kian maju dan terbuka, penting bagi semua pihak untuk menjaga keamanan dan autentikasi mereka di dunia online.
Usaha Kecil Menengah (UKM) mulai beralih menggunakan omnichannel. Saat ini, semakin banyak UKM yang mulai membangun kemampuan omnichannel mereka. Sama seperti perusahaan besar, UKM juga ingin memberikan dukungan yang real-time di setiap tahap perjalanan pelanggan mereka. Beberapa UKM akan menggabungkan dan mengeksplorasi saluran komunikasi ke dalam situs web, desktop, mobile software, dan alur kerja bisnis lainnya dengan menggunakan API yang dapat diprogram. UKM juga cenderung mencari tingkat dukungan yang baik dari penyedia layanan, baik untuk pengembang dan pengguna bisnis mereka. Pada akhirnya, UKM tahu bahwa kini pelanggan hanya membutuhkan sebuah standar pengalaman pelanggan otomatis yang lebih baik. (*AMBS)
Discussion about this post