youngster.id - Pelajaran Matematika kerap menjadi momok yang menakutkan bagi pelajar. Kini berkat perkembangan teknologi, pelajaran ini sudah dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Seperti yang dilakukan Mathpresso melalui aplikasi Qanda.
QANDA adalah aplikasi mobile yang memungkinkan pelajar sekolah menerima solusi instan dan bimbingan belajar privat dari sejumlah tutor global. Mereka menklaim telah menyelesaikan 1 miliar soal matematika yang diproses melalui aplikasi tersebut.
CEO Mathpresso Ray Lee mengatakan keunggulan kompetitif aplikasi mereka adalah ketersediaan fungsi pencarian instan berbasis AI dan fungsi Q&A berbasis manusia melalui pengajar.
“Saat ini, belum ada aplikasi edukasi lain yang mampu menggabungkan kedua fitur tersebut dengan sempurna seperti QANDA. Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menyediakan platform edukasi terbaik dengan cara paling efektif yang dapat tersedia untuk seluruh pelajar di dunia,” kata Lee dalam siaran pers Jumat (23/10/2020).
Di Indonesia, jumlah pengguna aplikasi Qanda telah mencapai 2,5 juta pengguna, yang setara dengan 10 persen dari jumlah populasi pelajar sekolah tingkat SD-SMA yang memiliki ponsel pintar.
Adapun di playstore aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 10 juta kali, dengan 195.000 akun yang memberikan ulasan.
Melalui aplikasi ini, para pengguna QANDA dapat dengan mudah mengambil gambar atau foto suatu soal matematika, mengunggahnya ke aplikasi. Kemudian sistem pemindaian pengenalan karakter optik berbasis AI (kecerdasan buatan) QANDA akan memroses dan mampu menyelesaikannya dalam waktu lima detik.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2016, QANDA telah menyelesaikan lebih dari 1 miliar soal matematika yang dikirimkan oleh para pelajar dari lebih 50 negara dan lebih dari 3 juta pertanyaan dikirimkan dan dicari lewat QANDA setiap harinya.
Adapun selama pandemi Covid-19, Mathpresso mencatat lonjakan kebutuhan terhadap platform QANDA. Jumlah pertanyaan yang diproses meningkat dari semula 500 juta pertanyaan sebelum pandemi Covid-19, menjadi 1 miliar pada April 2020.
STEVY WIDIA
Discussion about this post