youngster.id - Startup financial technology (fintech), Ayopop, menghentikan model bisnis lead generation untuk pinjaman dana pendidikan.
“Ayopop melalui aplikasinya akan tetap fokus pada sistem pembayaran tagihan dan membantu orangtua murid dalam melakukan pembayaran iuran bulanan sekolah, universitas, dan lainnya. Akan tetapi tidak akan memberikan akses pinjaman dana,” ucap Chiragh Manuhar Direktur PT Ayopop Teknologi Indonesia, dalam keterangannya Minggu (26/8/2018) di Jakarta.
Sebelumnya startup ini sempat melakukan percobaan kolaborasi dengan pihak ketiga untuk memberikan lead generation (prospek pengguna) dalam pinjaman dana pendidikan. Dalam hal ini Ayopop mengumpulkan data pengguna yang tertarik melakukan pinjaman dana pendidikan, kemudian diberikan kepada pihak ketiga (atas persetujuan pengguna tersebut) untuk proses pengajuan pinjaman.
Tetapi keputusan diterima/ditolak, besarnya pinjaman yang disetujui serta pencairan pinjaman dilakukan oleh pihak ketiga tersebut, bukan oleh Ayopop. Namun pertemuan Ayopop dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Divisi Waspada Investasi dan Divisi Fintek P2P membuat langkah itu dihentikan.
“Dari pertemuan tersebut, Ayopop menyadari bahwa untuk menjalankan hal ini kami harus mendapatkan izin terlebih dahulu agar tidak berpotensi merugikan masyarakat,” ujar Chiragh.
Ke depannya, Chiragh melanjutkan, Ayopop akan menyediakan akses pembayaran yang lebih mudah kepada masyarakat di Jawa dan luar Jawa untuk melakukan pembayaran melalui 125.000 lokasi melalui channel partner.
STEVY WIDIA
Discussion about this post