youngster.id - Sebagai upaya turut membantu upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan jumlah tenaga kerja yang terserap, perusahaan elektronik Sharp Electronics Indonesia menggelar program Sharp Class. Ini merupakan program pendampingan dan pelatihan kepada siswa/i SMK terpilih yang ingin menjadi seorang teknisi profesional yang handal.
Lise Tiasanty, S.IP, MM, Head of CS Division Senior Manager, PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan, program Sharp Class pertama kali dilakukan pada tahun 2012. Sharp Class sudah bekerja sama dengan 15 sekolah dari 15 kota seperti Aceh, Bengkulu, Banjarmasin, Karawang, Semarang, Bandung dan lain–lain.
“Selama program ini berjalan, kami telah melahirkan 690 lulusan yang memiliki kemampuan yang siap bekarja dan diantara lulusan kami sudah bekerja baik di service centre Sharp maupun perusahan swasta berkelas internasional lain nya,” kata Lise, Kamis (15/6/2023).
Kini, Sharp kembali melakukan kerja sama dengan sekolah tingkat SMK, yakni dengan SMKN 4 Palembang. Dengan adanya kerja sama ini, sekitar 25 – 30 siswa /i SMKN 4 Palembang yang terpilih akan diberikan pendampingan serta pelatihan oleh teknisi yang berpengalaman dan handal dari Sharp Indonesia.
“Kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Sharp Indonesia dalam program Sharp Class. Semoga ke depannya kerja sama ini dapat terus berlanjut melihat tingginya jumlah siswa/i yang tertarik untuk mengikuti program ini,” kata Drs Ropik, M.Si, Kepala Sekolah SMKN 4 Palembang.
Peserta yang lulus pada program ini berkesempatan untuk mengikuti program lanjutan berupa magang serta diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari customer satisfaction di service center Sharp yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.
Hamid Sulton, Kepala Teknisi Service Center cabang Palembang, PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan, pada program Sharp Class siswa/i akan diberikan materi yang sangat komprehensif, seperti praktik langsung, pelatihan kerja di dunia profesional, dan belajar kepemimpinan.
“Materi ini diperlukan sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja, karena sebagai seorang teknisi dituntut tidak hanya harus bisa memperbaiki kerusakan barang elektronik namun dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kepada pelanggan nya, mereka harus memiliki kemampuan yang baik dan cekatan dalam melayani pelanggan,” jelasnya.
Lise berharap program Sharp Class yang akan berjalan selama 2 bulan ini dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta dan dapat turut andil dalam upaya mendongkrak lebih banyak penyerapan tenaga kerja tingkat SMK sesuai dengan program pemerintah pusat.
“Diharapkan program Sharp Class ini juga bisa menjadi insipirasi bagi perusahaan swasta lainnya untuk dapat melakukan program yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.” tutup Lise.
HENNI S.