youngster.id - PT Bank Sentral Asia Tbk (BCA) tengah merampungkan proses kerja sama dengan perusahaan teknologi finansial (fintech) asal Tiongkok, Ant Financial (Alipay) dan WeChat Pay. Perusahaan berharap, pengguna kedua dompet digital ini bisa bertransaksi melalui mesin perekam data elektronik alias electronic data capture (EDC) BCA pada Kuartal I 2020.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, perusahaannya tengah mematangkan proses dan skema bisnis dengan kedua raksasa fintech asal Negeri Tirai Bambu tersebut. “BCA berharap awal tahun depan, Kuartal I 2020, sudah bisa kerja sama,” kata Jahja dalam keterangannya, Selasa (29/10/2019) di Jakarta.
Direktur Keuangan Bank BCA Vera Eve Lim menjelaskan, perusahaannya bertindak sebagai penyedia EDC untuk mengelola dan memproses transaksi. Nantinya, mesin EDC tersebut ditempatkan di kios pelaku usaha (merchant) sekitar objek wisata yang bayak dikunjungi turis Tiongkok.
“Karena mereka sudah terbiasa tidak bawa kartu kredit, hanya bahwa ponsel. Jadi nanti bisa pakai mesin EDC kami,” kata Vera. Alipay dan WeChat Pay juga tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV Indonesia. Hal ini sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI) bahwa setiap Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) harus bekerja sama dengan perusahaan domestik, jika ingin berbisnis di Tanah Air.
Kelompok BUKU yang akan bekerja sama dengan WeChat dan Alipay berperan sebagai pengelola dana. Selain BCA, kedua fintech itu disebut-sebut berkolaborasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Panin Tbk dan PT CIMB Niaga Tbk.
Selain Alipay dan WeChat Pay, WhatsApp dikabarkan bakal menyediakan layanan pembayaran di Indonesia. Namun, sejauh ini BI belum menerima permohonan perizinan dari perusahaan pengembang media sosial tersebut.
STEVY WIDIA
Discussion about this post