youngster.id - Masduit merupakan suatu platform online untuk bertransaksi emas. Kini Masduit melebarkan sayapnya dengan membuka keagenan di lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Jambi, Surabaya, dan Bandung.
Bony Hudi selaku CEO dari Masduit mengatakan, Masduit bukanlah platform untuk investasi melainkan untuk transaksi emas. “Karena itu platform transaksi sendiri tidak hanya terbatas melalui aplikasi, namun juga bisa melalui WhatsApp for Business, Instagram dan Agen, yang semua diintegrasikan dengan kecanggihan teknologi terkini baik dari flow inventory, flow pembayaran dan flow kurs,” kata Bony dalam keterangannya, Selasa (29/10/2019).
Masduit mengeluarkan produk baru logam mulia dengan pecahan fisik sebesar 0,25 gram dan 0,5 gram, dengan tampilan tematik seperti Indonesia dan bentuknya seperti uang kertas. Pecahan 0,25 gram dengan tampilan tema Jakarta sedangkan yang pecahan 0,5 gram dengan tampilan tema Bali, yang sebelumnya yang sudah keluar pertama kali pada saat launching pecahan 0,1 gram dengan tampilan tema kepulauan Indonesia.
“Masduit menggunakan tema ini dengan filosofi mengembangkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia,” ujar Bony.
Dia mengklaim target pemasaran dari Masduit yaitu milenial. Untuk itu, platform ini ingin mengubah gaya hidup konsumtif menjadi menabung atau lindung nilai yang mudah melalui aplikasi.
Bony menegaskan lagi latar belakangnya munculnya Masduit didasari adanya kebutuhan manusia saat ini ada dua macam yaitu investasi dan menabung. Namun Masduit lebih dominan didasari akan keperluan menabung karena dianggap lebih sustainable.
“Baru sebulan diluncurkannya aplikasi Masduit tingkat unduhannya belum sampai 1000 kali unduhan. Angka ini meleset dari target yang awal perusahaan adalah 500 ribu kali unduhan sampai akhir tahun ini. Meski target unduhan jauh dari realisasi, namun menariknya pengguna aktifnya mencapai 60%-70%. Sebanyak 70% dari pengguna aktif di Masduit adalah perempuan yang berlokasi di luar Jabodetabek. Bahkan ditemukan dari pelosok daerah seperti Kalimantan, Aceh, hingga Maluku,” pungkas Bony.
STEVY WIDIA
Discussion about this post