youngster.id - Pemberdayaan unit usaha syariah di pesantren dalam rangka pengembangan kemandirian ekonomi pesantren merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dalam menjalankan salah satu misinya, yaitu turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI) menggandengan Fakultas Rekayasa Industri Telkom University sebagai salah satu mitranya sejak tahun 2020.
Tahun 2021, program pemberdayaan unit usaha syariah ini dilaksanakan di tiga pesantren, yaitu Pesantren Arafah di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, dengan usaha keripik tempe, Pesantren Madaarikul Ulum di Selaawi, Kabupaten Garut, dengan usaha pengolahan kunyit dan Pesantren At Taqwa di Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, dengan usaha pembuatan gula semut.
Setelah program hibah mesin produksi beserta pelatihannya yang dilaksanakan pada tahun 2020/2021, maka pada tahun 2021/2022 ini dilaksanakan program peningkatan kualitas produk, pemasaran dan administrasi keuangan bagi unit usaha ketiga pesantren. Pendampingan akan dilakukan hingga September 2022.
Deputi Direktur DEKS BI, Anna Setyawati, berharap melalui program yang akan dilaksanakan, maka unit usaha pesantren dapat menghasilkan produk yang dapat lebih diterima masyarakat umum dan industri. “Dengan adanya unit usaha ini, diharapkan pesantren dapat menghasilkan santri yang selain paham ilmu agama juga memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan ekonomi produktif,” kata Anna, dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/12/2021).
Telah banyak dihasilkan luaran dari program pengabdian masyarakat dari kemitraan dengan Bank Indonesia ini. Luaran hasil program tahun pertama, 2020/2021, antara lain rancangan mini pabrik keripik tempe pada Pesantren Arafah, rancangan mini pabrik bubuk kunyit pada Pesantren Madaarikul Ulum, serta rancangan mini pabrik gula semut pada pesantren At Taqwa.
Diharapkan pada tahun 2021/2022, pendampingan yang dilakukan akan dapat meningkatkan kualitas produksi, perbaikan kemasan produk, penguatan saluran pemasaran, inisiasi saluran penjualan B2B dan peningkatan keterampilan administrasi keuangan.
“Saya gembira dan mendukung akan kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan kolaborasi dari banyak pihak seperti yang dilaksanakan di tiga pesantren ini. Diharapkan adanya kolaborasi akan lebih memberi manfaat dalam memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat,” ujar Direktur PPM Telkom University, Dr. Kemas Muslim.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post