youngster.id - Startup penyedia katering dan solusi restoran berbasis komputasi awan (cloud kitchen), Yummy Corp mengumumkan perolehan pendanaan seri B sebesar US$ 12 Juta atau sekitar Rp 175 Miliar. Investasi ini dipimpin oleh SoftBank Ventures Asia Korea Selatan.
CEO Yummy Corp Mario Suntanu mengatakan, Yummy Corp memiliki unit bisnis di bidang cloud kitchen, yakni Yummykitchen. Transaksi Yummykitchen meningkat 320% selama semester pertama. “Dengan pendanaan ini, kami terus berfokus mengambil peranan aktif dalam membantu pemain di industri kuliner dalam mengembangkan bisnis melalui channel delivery,” kata Mario dalam siaran pers, Senin (28/9/2020).
Yummykitchen memposisikan diri sebagai operator penuh. Tidak hanya menyewakan dapur bersama, tetapi juga mengerjakan operasional dari berbagai pemegang merek. Yummykitchen mengembangkan layanan restoran berbasis cloud sejak pertengahan tahun lalu. Kini, perusahaan mengoperasikan 70 dapur di Jakarta, Bandung dan Medan. Ada lebih dari 50 merek kuliner yang bergabung dengan Yummykitchen. Beberapa di antaranya Ismaya Group, Sour Sally Group, Padang Merdeka, Hong Tang dan Dailybox.
Perwakilan SoftBank Ventures Asia Harris Yang mengatakan, pasar pesan-antar makanan di Indonesia berkembang pesat. Sedangkan Yummy Corp dinilai ahli dalam industri kuliner dan mempunyai keunikan proposisi nilai pada merek (brand). “Kami yakin Yummy Corp akan terus menjadi pemimpin di industri ini,” kata Yang.
Investor lain yang berpartisipasi yakni Vectr Ventures Hongkong, Appworks Ventures Taiwan, Quest Ventures Singapura, Coca Cola Amatil X Australia, serta Palm Drive Capital Amerika Serikat (AS). Demikian juga dengan Intudo Ventures dan Sovereign’s Capital yang terlibat dalam pendanaan sebelumnya.
Layanan cloud kitchen juga dinilai lebih efektif dan efisien dalam mendorong transaksi, karena lokasinya disesuaikan dengan permintaan konsumen. Laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy SEA 2019 memperkirakan, nilai transaksi (gross merchandise value/GMV) sektor berbagi tumpangan di Indonesia mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 83,8 triliun tahun lalu. Nilainya diprediksi melonjak menjadi US$ 18 miliar pada 2025.
Sedangkan di Asia Tenggara, transaksinya diproyeksikan mencapai US$ 12,7 miliar tahun lalu. Rinciannya, US$ 5,2 miliar dari pesan-antar makanan dan US$ 7,5 miliar dari transportasi. Google, Temasek dan Bain memperkirakan porsi pesan-antar makanan dan transportasi menjadi 50:50 pada 2025.
Sebelumnya Yummy Corp telah memperoleh pendanaan seri A US$ 7,75 juta atau sekitar Rp 110 miliar pada Oktober tahun lalu. Investor yang terlibat yakni Sinarmas Digital Ventures (SMDV), East Ventures, Agaeti Ventures, Prasetia Dwidharma, dan Selera Kapital by Sour Sally Group.
STEVY WIDIA
Discussion about this post