youngster.id - Memiliki orang tua dengan usia lanjut tentu kerap menimbulkan kecemasan,apalagi jika mereka memiliki riwayat penyakit yang berbahaya. Sebagai solusi, tim mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merakit aplikasi KEEP, yang berfungsi memantau kondisi manula (manusia lanjut usia).
Dengan aplikasi itu, Muhammad Naufal Prawironegoro, Muhammad Yusuf, dan Audi Tomy Reriya Sakti yang tergabung dalam tim Viktorits berhasil meraih juara pertama dalam ajang kompetisi DILo Hackathon Festival 2020 kategori Health pada pertengahan September lalu.
Tomy mewakili rekan-rekannya menjelaskan, KEEP merupakan sebuah sistem pemantauan yang terdiri dari wearable device, robot serta aplikasi pemantau berbasis multiplatform. “Alat ini berfungsi untuk memantau keadaan manula serta memberi peringatan jika kondisi manula dalam keadaan bahaya. Seperti serangan jantung kondisi tidak stabil, atau bahaya lainnya,” kata Tomy yang dilansir laman ITS baru-baru ini.
Menurut dia, ide ini berangkat dari permasalahan yang dijumpai pada manula, di mana semakin bertambahnya usia seseorang itu membuat kondisi fisik individu juga ikut menurun. Ditambah berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim menunjukkan sebanyak 43% manula tinggal bersama tiga generasi dan 9% manula berdomisili secara mandiri.
Cara kerja dari KEEP ini dimulai dari perangkat wearable pada manula yang berkomunikasi dengan robot turtlebot secara lokal melalui gateway. Untuk bertukar informasi mengenai kondisi manula seperti kondisi jatuh yang dideteksi oleh sensor accelerometer dan kondisi detak jantung yang dibaca oleh sensor ECG (Electrocardiography).
Kemudian dari gateway tersebut diunggahlah log kondisi manula ke cloud storage floucloud. Data pada Cloud dapat diakses melalui aplikasi admin dan aplikasi pemantau. “ Cloud juga memberikan notifikasi pada aplikasi tersebut jika ada kondisi yang ditentukan terjadi pada manula,” ungkapnya.
Perangkat admin dan pemantau dapat mengontrol dan memberikan umpan balik kepada turtlebot. Kondisi manula akan terus diperbarui dari Cloud kepada dokter untuk mendapatkan saran yang nantinya akan muncul pada monitoring aplikasi.
Dalam pembuatan alat ini ada beberapa tools penunjang baik itu berupa hardware maupun software. Penunjang itu di antaranya adalah platform Telkomsel databox API, server storage floucloud, Bot, Robot Operating System (ROS), If This Then That (IFTTT), dan Wearable Device.
Keunggulannya dari alat ini yakni dapat diakses secara realtime dan memiliki supervisi yang lebih menyeluruh karena ada modul ECG sensor jatuh dan membaca aktivitas abnormal. “Selain itu, kita menyediakan customer experience yang mudah dan customer journey yang efisien, tentunya juga sudah kami validasi,” pungkas Tomy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post