youngster.id - Sektor logistik mengalami pertumbuhan selama pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan Ken Research, tren pendapatan pasar logistik Indonesia terus meningkat hingga 2024. Pendapatan logistik di Tanah Air diprediksi US$ 220,9 miliar tahun lalu dan US$ 300,3 miliar pada 2024. Ini termasuk angkutan barang, pergudangan, kurir, ekspres, dan parsel. Selain itu, terdapat nilai tambah layanan dan segmen logistik rantai dingin (cold chain logistics segments).
Startup agregator logistik Shipper mencatatkan pertumbuhan bisnis enam kali lipat sejak awal tahun. Ini terdongkrak tren belanja online di e-commerce selama pandemi Covid-19. Transaksi Shipper juga semakin meningkat saat festival belanja Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
CMO Shipper Jessica Hendrawidjaja mengatakan, salah satu variabel pendorong pertumbuhan bisnis yakni meningkatnya jumlah jaringan mitra seperti e-commerce dan pedagang online.
“Kami enabler yang mendukung perkembangan bisnis. Maka, saat mereka (e-commerce dan pedagang online) tumbuh, kami juga diuntungkan,” kata Jessica dalam acara Shipper Journalist Academy, Kamis (14/10/2021).
Variabel pertumbuhan bisnis Shipper lainnya yaitu pesatnya pertumbuhan gudang. Pada awal tahun lalu, Shipper hanya mempunyai 20 gudang. Kini jumlahnya 300 gudang di 35 kota.
COO dan co-founder Shipper Budi Handoko mengatakan, Shipper memilih kategori sektor logistik sebagai agregator. Potensinya pun dianggap besar.
Sebab, Shipper bisa menggaet berbagai pemain, mulai dari e-commerce seperti Shopee, Lazada hingga Tokopedia, penyedia jasa ekspedisi seperti JNE dan J&T, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Jadi, kami bisa sebagai enabler semua ekosistem logistik. Dari yang awalnya terfragmantasi menjadi tidak terfragmantasi,” katanya.
Dari sisi monetisasi, Shipper tidak memungut biaya ke pengguna, melainkan mengambil komisi dari mitra atas permintaan layanan melalui platform Shipper. Perusahaan juga memonetisasi layanan pergudangan, seperti akses keluar masuk, keamanan, hingga asuransi.
Tahun ini, Shipper memperoleh pendanaan Seri B US$ 63 juta yang dipimpin oleh DST Global Partners dan Sequoia Capital India. Investor sebelumnya yang berpartisipasi yakni Prosus Ventures, Floodgate, Lightspeed, Insignia Ventures, AC Ventures, dan Y Combinator. Dana segar itu diraih oleh Shipper kurang dari satu tahun setelah mendapatkan pendanaan Seri A pada Juni 2020 lalu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post