youngster.id - Untuk merayakan Hari Anak Nasional, Frisian Flag Indonesia mengajak serta orang tua di Indonesia untuk mengoptimalkan perannya dalam memastikan terpenuhinya hak anak, yakni mendapatkan pendidikan, kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, terutama di tengah situasi seperti saat ini.
Corporate Affairs Director FFI, Andrew F. Saputro mengatakan, sesuai dengan tema Hari Anak Nasional 2020 yang diluncurkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagar #AnakIndonesiaGembiradiRumah, FFI menggelar diskusi daring bertajuk “Jaga Kesehatan, Gembira Belajar di Rumah, Bebas Stres”.
“Diskusi yang kami adakan ini, dengan tema yang kami usung, merupakan salah satu bentuk dukungan kepada anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, cerdas, dan bahagia,” kata Andrew dalam keterangannya baru-baru ini.
Ia berharap sharing yang diberikan para pakar dalam diskusi yang kemudian digaungkan media, akan dapat membantu orang tua memperoleh informasi dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru.
“Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk mengampanyekan gaya hidup sehat dan aktif bergerak agar sehat jiwa dan raga. Kami juga terus berupaya untuk memberikan edukasi literasi gizi dan parenting untuk mendukung terbentuknya keluarga-keluarga Indonesia yang kuat,” tegasnya.
Lebih lanjut Andrew mengatakan bahwa di tengah masa sulit saat ini, FFI mengajak orang tua untuk selalu semangat menghadapi berbagai tantangan untuk memenuhi kebutuhan anak terutama kesehatan, pendidikan dan kebahagiaannya. “Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi perusahaan yaitu Nourishing by Nature dengan menyediakan produk bergizi yang baik bagi seluruh keluarga Indonesia,” tambahnya.
Pada diskusi itu, Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs. Hendra Jamal mengatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan anak dan keluarga dengan cara menjaga kualitas air bersih dan sanitasi keluarga, memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai dengan usianya, tetap melakukan kegiatan fisik dari rumah, menerapkan pola hidup sehat, memantau pertumbuhan anak di posyandu dan mematuhi protokol kesehatan.
Sementara menurut Psikolog Keluarga, Ajeng Raviando, menghadapi besarnya perubahan kehidupan seperti harus selalu menjaga jarak, belajar dan bermain dari rumah, mempengaruhi psikologis orang tua dan anak. “Untuk menyikapinya, orang tua harus mampu menyesuaikan diri dan menjadikan rumah sebagai lingkungan edukatif yang menyenangkan dan menghadirkan kegembiraan bagi anak-anak,” kata Ajeng.
Menurutnya, orang tua diharapkan menjadi teman belajar yang menyenangkan. Untuk itu, kesehatan mental orang tua merupakan suatu keharusan. Mengelola energi dan emosi untuk mengelola stres dengan baik, akan membantu memberikan kenyamanan anak-anak belajar di rumah.
Sementara Pengajar Gezta Pattiasina, mengatakan selain dukungan berupa motivasi, pembiasaan, serta penerapan disiplin positif untuk anak, ada banyak cara dan metode dasar yang bisa dilakukan orang tua untuk mendampingi proses belajar yang menyenangkan di rumah. Salah satunya adalah dengan membuat program belajar yang menarik setiap harinya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post