Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Microsite - The NextDev News

Buku Putih Tentang Serangan Siber di Indonesia Siap Diluncurkan

23 Oktober 2020
in News
Reading Time: 2 mins read
cybercrime

Fortinet: Ancaman Berbasis AI di Indonesia Meningkat hingga 3 Kali Lipat (Foto : Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Data McKinsey menunjukkan bahwa selama pandemi COVID-19, rata-rata orang Indonesia menggunakan perangkat selama 6 jam sehari. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas di internet di masa pandemi, risiko terjadinya serangan siber juga harus tetap diwaspadai.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan selama semester 1 di tahun 2020, terdeteksi sekitar 149.783.617 serangan siber ke Indonesia dan meningkat lima kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Untuk itu, Center for Digital Society (CfDS) di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Onno Center, lembaga think tank dari Indonesia untuk sektor teknologi dan komunikasi berencana meluncurkan whitepaper tentang keamanan siber di Indonesia.

“Perpindahan aktivitas ke ranah digital yang kemungkinan besar tetap terjadi setelah pandemi berakhir ini menuntut masyarakat untuk semakin meningkatkan literasi digitalnya, terutama dalam hal keamanan,” kata Anisa Pratita Kirana Mantovani, Research Manager, CfDS dalam keterangannya, Jumat (23/10/2020).

Baca juga :   Pertumbuhan Digital Indonesia Bisa Capai US$ 81 Juta

Menurut dia, penyusunan whitepaper (buku putih) turut dilandasi oleh tujuan untuk memberdayakan para pengguna dalam mencegah dan menghadapi serangan siber, dan bagaimana para pemangku kepentingan lainnya dapat mengambil perannya.

Sementara itu Onno W. Purbo, ahli teknologi informasi yang giat menyuarakan literasi digital sekaligus pendiri Onno Center, yakin atas rekomendasi yang diberikan di dalam whitepaper ini. “Serangan siber memiliki dampak yang sangat besar, baik untuk perusahaan maupun untuk pengguna, belum lagi jika urusan pemerintah terlibat. Di tengah pandemi yang mendorong kita untuk serba digital ini, kolaborasi antar pemangku kepentingan itu perlu terus disuarakan dan diwujudkan,” ujar Onno.

Whitepaper berjudul “Pentingnya Kemitraan untuk Memperkuat Keamanan Siber Indonesia” menyorot tren utama yang saat ini dan akan terjadi di dunia keamanan siber, serta sejumlah rekomendasi untuk memperkuat keamanan siber. Sejumlah rekomendasi yang diberikan diantaranya, Pemerintah melanjutkan kepemimpinan di dalam transformasi digital, menciptakan regulasi yang sejalan dengan industri.

Baca juga :   Rayakan Single's Day Dengan Belanja

Pentingnya transparansi di tingkat perusahaan tentang kebijakan dan praktik keamanan siber, agar dapat memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan. Peningkatan sumber daya melalui riset dan pengembangan, serta mempercepat literasi digital untuk memberdayakan pengguna dalam hal keamanan digital. Kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk bersama-sama melindungi dunia siber.

Penyusunan whitepaper ini mendapat dukungan dari TikTok. ” Kami berkomitmen untuk membangun lingkungan yang nyaman kepada para pengguna, selagi melindungi keamanan platform kami dari tantangan industri. Kami ingin pengguna mendapatkan pengalaman internet yang terbaik, yang berarti bisa berkreasi dengan aman. Karena itulah, keamanan pengguna menjadi prioritas kami,” kata Arjun Narayan, Director of Trust & Safety, TikTok APAC.

Baca juga :   TikTok Hapus 89 Juta Video, Konten Indonesia Terbanyak

TikTok sekarang memasuki tahun ketiga di Indonesia dan menjadi rumah dari kreativitas bagi banyak masyarakat Indonesia. “Kami mendukung kerjasama antara CfDS dan Onno Center dan menyambut rekomendasi untuk berkolaborasi lebih jauh dengan para pemangku kepentingan. Hal ini tentunya untuk meningkatkan keamanan serta memberdayakan pengguna agar lebih aman di internet,” kata Donny Eryastha, Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

 

STEVY WIDIA

Tags: Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah MadaOnno Centerserangan siberTikTokwhitepaper
Previous Post

Tim Mahasiswa ITB Masuk Final University Startup World Cup 2020

Next Post

Tingkat Hunian Naik, RedDoorz Indonesia Luncurkan Brand Baru

Related Posts

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Ketahanan Siber di Indonesia
News

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Ketahanan Siber di Indonesia

22 September 2025
0
Coursera
News

Serangan Siber Meningkat, UMKM Menguasai Teknologi dan Perlindungan Ekstra

12 September 2025
0
TikTok
News

TikTok Kini Punya Fitur Voice Notes dan Bisa Kirim Banyak Foto dan Video Sekaligus

8 September 2025
0
Load More
Next Post
RedDoorz Target Jadi Unicorn Tahun Depan

Tingkat Hunian Naik, RedDoorz Indonesia Luncurkan Brand Baru

Belanja di Toko Fisik Masih Jadi Pilihan Masyarakat

Shooper, Hadirkan Aplikasi Solusi Penghematan Pengeluaran Rumah Tangga

pembayaran digital

ShopeePay Tingkatkan Keamanan Dengan Fitur Rekognisi Wajah

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version