youngster.id - Kata.ai mengumumkan pendanaan Seri B. Investasi ini dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) dan MDI Ventures. Pendanaan ini akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis termasuk mengembangkan platfrom social commerce bernama QIOS.
Platform social commerce memang diprediksi memiliki peran cukup besar dalam penjualan online commerce di Indonesia, McKinsey memprediksi pada tahun 2022 total Gross Merchandise Value (GMV) social commerce di Indonesia akan mencapai US$25 miliar.
Terkait itu, Kata.ai sebagai pelopor teknologi Conversational Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) berencana mengembangkan teknologi AI di bidang social commerce itu.
Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai mengatakan pendanaan Seri B yang diperoleh saat ini akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dan layanan Kata.ai ke ranah industri commerce, healthcare, dan insurtech,melihat dari tahun ke tahun Kata.ai selalu berusaha untuk mengembangkan teknologi AI dan terus menghadirkan inovasi baru.
“Adapun di tahun ini, fokus kami yaitu mengembangkan platform social commerce bernama QIOS,” ujar Irzan di Webinar INTERACT 2020, yang mengusung tema “Shaping Tomorrow’s Trend Through Automation” yang disiarkan secara online Rabu (25/11/2020).
Dia menjelaskan, aplikasi ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha UMKM agar dapat memperluas jaringan penjualan mereka dan meningkatkan pengalaman belanja pelanggan.
“Hadirnya aplikasi QIOS terinspirasi dari kondisi UMKM di Indonesia terlebih di masa pandemi saat ini, di mana kami menemukan adanya penurunan pada angka penjualan UMKM yang mencapai hingga 70%. Kami berharap dengan adanya aplikasi QIOS ini dapat membantu para pelaku usaha UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya dengan bantuan teknologi AI dan automasi,” kata Irzan menjelaskan.
Dia menambahkan, dengan berbasis pada aplikasi chatting seperti WhatsApp yang memiliki pengguna lebih dari 125 juta orang di Indonesia, QIOS memungkinkan para merchant UMKM untuk menyasar potensi pangsa pasar yang besar dengan pendekatan yang baru.
“Platform QIOS juga saat ini sudah terhubung dengan aplikasi e-wallet dan e-payment seperti OVO, GoPay, LinkAja dan DANA, juga platform kurir online seperti GoSend dan GrabExpress untuk lebih memudahkan para pengguna platform QIOS,” imbuhnya.
Perolehan pendanaan tersebut diumumkan pada acara tahunan Kata.ai yaitu INTERACT 2020, yang mengusung tema “Shaping Tomorrow’s Trend Through Automation”.
Irzan mengklaim, Kata.ai saat sudah dipercaya oleh lebih dari ratusan perusahaan dengan berbagai skala, dari mulai perusahaan besar seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, Bank BRI, Pertamina, Blue Bird Group, dan KFC Indonesia, sampai dengan sektor publik dan pemerintahan seperti BPJS Kesehatan, BKPM, Kemendikbud, dan Kemenparekraf. Selain itu Kata Platform juga sudah memproses lebih dari 700 juta percakapan, dan memiliki 3 juta Monthly Active Users yang berinteraksi dengan chatbot yang diciptakan dengan menggunakan Kata Platform.
Selama masa pandemi, jumlah percakapan yang terjadi juga terakselerasi secara signifikan dengan pertumbuhan yang mencapai 3 kali lipat dari jumlah percakapan normal. Kata.ai juga berhasil mencatat pertumbuhan Annual Recurring Revenue (ARR) yang cukup konsisten selama 3 tahun berturut-turut pada periode 2018-2020.
“Tidak hanya itu saja, di pertengahan tahun 2020 pun kami baru saja terpilih sebagai salah satu dari 5 startup di Indonesia yang ditunjuk menjadi bagian dari Task Force Strategi AI Nasional oleh Kemenristek/BRIN untuk mengembangkan inovasi dan implementasi teknologi AI di Indonesia,” tutup Irzan.
FAHRUL ANWAR