youngster.id - Persoalan keamanan berkendara menjadi masalah yang sangat serius. Dan mengantuk merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Untuk itu dua mahasiswa Universitas Indonesia menciptakan alat bantu pengendara kendaraan bermotor untuk tetap waspada dan siaga, terhindar dari rasa kantuk.
Adalah Angela Shinta, Fakultas Ekonomi dan Roy Maryo dari Fakultas Ilmu Komputer yang menciptakan alat yang dinamakan Buzzer, The Ultimate Safety Helmet. Buzzer yang berbentuk helm ini dapat mendeteksi kondisi kantuk yang dialami pengendara, lalu menggetarkan pengendara agar terjaga dari kantuknya.
Roy menjelaskan, Buzzer mendeteksi gejala kantuk melalui detak jantung dan gelombang otak. Detak jantung dideteksi dengan menggunakan pulse censor, sedangkan frekuensi gelombang otak dideteksi dengan menggunakan clectroencephalogram (EEG). “Melalui kerangka EEG, data array didapat dan pulse censor mendapatkan denyut jantung,”™”™ jelas Roy melalui keterangan resmi, Selasa (6/12/2016).
Prosesnya seperti ini, pola data dikirim dan diterima alat yang dinamakan Arduino Uno. Microcontroller ini menangkap sinyal berupa frekuensi gelombang otak dan detak jantung. Lalu mengubah data array menjadi hertz, serta membaca kecepatan denyut jantung. Dengan menggunakan program pola, akan diketahui apabila detak jantung kurang dari 80 bpm (beats per minute) dan frekuensi gelombang mencapai theta (4-8 herts). Hal tersebut merupakan indikasi terjadinya kantuk.
Jika hal itu terjadi, gelombang akan diubah menjadi perintah bagi motor penggetar untuk memberikan getaran. Motor penggerak menjadi aktif dengan tingkat getaran tertentu untuk membuat pengendara kembali sadar dalam berkendara. “Output-nya, alat mengirimkan peringatan berupa getaran bagi pengemudi agar kembali pada posisi sadar,”™”™ jelas Roy.
Menurut Angela, kantuk merupakan penyebab kecelakaan kendaraan bermotor yang sulit diatasi. Ini karena kantuk termasuk kondisi yang merupakan sifat alami manusia. Menjadi berbahaya ketika kantuk datang di saat tengah mengemudi.
Berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menunjukkan, selama tahun 2015 tercatat sebanyak 95.079 kecelakaan lalin, yang menyebabkan 20.608 jiwa melayang. Di tahun 2016 ini, hingga Juni saja sudah tercatat sebanyak 10.881 jiwa yang melayang akibat kecelakaan lalu lintas yang jumlahnya mencapai 51.918 kejadian.
Karena itu dengan perangkat Buzzer diharapkan akan dapat membantu mereka yang berkendara sehingga terhindar dari masalah.
STEVY WIDIA
Discussion about this post