Capillary Techology Luncurkan Solusi Omnichannel Berbasis AI

Tim Capillary Technologies. (Foto: istimewa)

youngster.id - Secara global, Indonesia telah menjadi salah satu wilayah paling aktif untuk ritel berbasis digital dengan nilai ekonomi digital negara yang diprediksi sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025. Peningkatan pertumbuhan ini dapat dihubungkan dengan 200 juta populasi pengguna internet di wilayah tersebut, dan industri digital yang berspesialisasi di belanja online, travel, dan ride-hailing.

Dengan adopsi teknologi yang terus berkembang dan peningkatan persaingan, peritel Indonesia dan brand perlu memanfaatkan strategi omni-channel untuk menggapai touchpoints pelanggan secara online dan offline.

Untuk membantu brand menyadari potensi penuh yang dimiliki di dunia online yang sangat kompetitif, Capillary Technologies meluncurkan sejumlah solusi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence).

”Capillary sangat senang dengan hasil yang telah dicapai di Indonesia. Hal ini merupakan bukti kerja keras kami dalam mendorong pertumbuhan bisnis dan memberikan kami kepercayaan diri untuk terus berjuang memberikan hasil yang terbaik di masa depan. Mitra kami cepat memahami bahwa memperoleh pelanggan tujuh kali lebih mahal dibandingkan mempertahankan pelanggan. Kami benar-benar senang dapat bekerjasama dengan peritel daring dan luring dalam memberikan pengalaman terbaik untuk pelanggan di Indonesia,” ungkap Abhijeet Vijayvergia President & Managing Director, Global Accounts dan APAC Capillary Technologies dalam keterangannya, baru-baru ini.

Solusi baru itu yaitu Insights+, Engage+ dan Loyalty+. Menurut Abhijeet, Produk inovatif ini membantu brand mengakses data pengunjung secara akurat dan real-time dan terintegrasi dengan data transaksi. Hal ini memungkinkan peritel luring menerima informasi tentang efektivitas karyawan toko, jam efektif kerja, tingkat konversi, dan efektivitas kampanye.

Selain itu, analisis yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan pelanggan, preferensi dan motivasi secara individu mendorong peritel untuk menciptakan data arus klik offline (offline clickstream), yang dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi dan strategi yang relevan untuk pelanggan.

Saat ini Capillary Technologies tengah bersiap untuk pertumbuhan yang lebih besar di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sebesar 25%. Pada bulan Februari 2018, Capillary mengumumkan perolehan dana sekitar US$ 20 juta dari investor blue chip global termasuk investor yang ada, seperti Warburg Pincus dan Sequoia Capital. Diikuti dengan putaran pendanaan lain dari Warburg Pincus pada bulan Oktober di tahun yang sama.

“Di tahun 2020, kami akan fokus memperkuat kehadiran kami di Indonesia karena kami melihat daya tarik yang kuat di sektor ritel, FMCG, F&B dan manufaktur,” ucap Aneesh Reddy, CEO Capillary Technologies.

Di Asia Tenggara, Capillary Technologies bekerjasama dengan 50+ ritel dan mempunyai 200+ toko yang aktif dalam platformnya. Selain itu, Capillary juga mengelola lebih dari 100 juta transaksi setiap bulan pada sistemnya. Beberapa brand regional terkemuka yang ditangani Capillary Technologies di wilayah ini meliputi TungLok Group, Caring Pharmacy, Bata, Toys “R” Us, Valiram Group, Pizza Hut, McDonald’s dan Samsung.

Baru-baru ini, Capillary baru saja mengangkat mantan eksekutif senior Myntra, Vikram Bhat sebagai Chief Product Officer untuk memperkuat kemampuan teknologi global yang terus mengembangkan jejak ritel untuk memberikan lebih banyak solusi yang berpusat pada pelanggan untuk brand global dan ritel di Asia Tenggara.

STEVY WIDIA

Exit mobile version