youngster.id - Pertumbuhan ekonomi kreator di Asia Tenggara sangat pesat. Saat ini ada lebih dari 200 juta pengguna media sosial aktif sebagai creator konten. Hal ini mendorong para pelaku industri kreatif regional bersatu membentuk Creators Association of Southeast Asia (CASA) atau Asosiasi Kreator Konten Asia Tenggara.
Wadah ini diharapkan menjadi jembatan antara kreator konten, brand, dan platform untuk menciptakan kolaborasi yang lebih transparan, setara, dan berkelanjutan.
“Selama ini, banyak kreator bekerja sendiri tanpa pedoman atau perlindungan yang memadai. CASA ingin memastikan suara kreator didengar – bukan hanya oleh platform dan brand, tapi juga oleh pembuat kebijakan,” ucap Jehian Panangian Sijabat, Co-Founder CASA dikutip Rabu (15/10/2025).
Jeihan yang juga pendiri Mantappu Corp, agensi manajemen talenta dan kreator digital ini mengatakan, lebih dari sekadar asosiasi, CASA mengusung gerakan sosial untuk memperjuangkan posisi kreator sebagai pelaku ekonomi yang memiliki peran nyata dalam pertumbuhan industri digital regional.
“Lebih dari sekadar asosiasi, CASA mengusung gerakan sosial untuk memperjuangkan posisi kreator sebagai pelaku ekonomi yang memiliki peran nyata dalam pertumbuhan industri digital regional,” katanya lagi.
Co-Founder CASA Vina Muliana menambahkan, selain menginisiasi kegiatan edukatif dan jejaring, CASA juga akan memfasilitasi advokasi dan penyusunan panduan etika industri, termasuk praktik kolaborasi yang adil antara kreator dan brand, serta edukasi tentang monetisasi dan keamanan digital.
“Kreator bukan hanya pembuat konten, tapi juga pelaku ekonomi yang membangun kepercayaan publik. Sudah waktunya kita punya asosiasi yang melindungi kepentingan kreator sekaligus meningkatkan standar industri,” kata kreator konten ini.
Sementara Vanya Qinthara alias Minyo DiegoCo-Founder CASA sekaligus pendiri IBV mengatakan, mereka ingin mengubah narasi hubungan antara merek dan kreator dari transaksi menjadi kolaborasi yang otentik dan berkelanjutan.
“CASA akan menjadi ruang aman bagi dialog yang seimbang dan edukatif bagi semua pihak di industri ini,” katanya. IBV sendiri adalah agensi manajemen talenta yang berfokus pada pengembangan karier kreator digital.
Sebagai langkah awal, CASA dimulai dari Indonesia. “Tapi semangatnya lintas batas. Kreator di Asia Tenggara punya potensi luar biasa untuk saling belajar, berkolaborasi, dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar. Untuk ke depannya, kami akan secara bertahap memperkenalkan CASA di berbagai forum industri dan acara kreatif,” ujar Astari Laksmiwati, Executive Director CASA.
Dengan semakin besarnya peran kreator sebagai penggerak ekonomi digital di Asia Tenggara, kehadiran CASA diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem yang lebih inklusif, profesional, dan berkelanjutan.
“CASA mengajak seluruh pihak, mulai dari kreator individu, komunitas, hingga mitra brand dan platform, untuk bersama-sama membangun industri yang berpihak pada kreativitas dan keberlanjutan. Kami percaya CASA dapat menjadi penggerak pemberdayaan kreator di Indonesia dan Asia Tenggara,” tutur Chatrine Siswoyo, Senior Advisor Vero.
STEVY WIDIA