youngster.id - Pertumbuhan industri digital ternyata masih belum diikuti oleh kesadaran untuk menjaga keamanan di dunia maya. Menurut survey oleh Trend Micro, hanya 1 dari 10 perusahaan di kawasan Asia Pasifik yang memahami tentang resiko-resiko keamanan digital. Selain itu, 50 % dari itu tidak memiliki program kesadaran keamanan di perusahaan mereka.
Berkembangnya industri digital bagi dunia korporasi, melibatkan sistem-sistem wahid seperti Big data, cloud computing, mobility dan Internet of Things. Itu menuntut perusahaan-perusahaan untuk memiliki sumber daya manusia yang juga terampil, tidak hanya dalam mengoperasikan tapi juga dalam memahami dan menangani resiko keamanan digital.
“Mengelola dan memberdayakan karyawan dengan pola pikir dan kecakapan teknis soal keamanan seharusnya dijadikan sebagai prioritas utama bagi perusahaan,” tutur Andreas Kagawa, Country Manager Trend Micro Indonesia pada pembukaan pameran Cloudsec, Trend Micro Incorporated, Selasa (30/8/2016) di Jakarta.
Andreas menambahkan, tujuan diselenggarakanya Cloudsec tahun keenam ini adalah untuk mendukung pengguna teknologi, terutama kelas korporasi, untuk ambil kendali penuh dalam melawan kejahatan digital. Caranya, membekali perusahaan dengan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai keamanan informasi dan manajemen risiko di lini digital.
“Melalui konferensi keamanan Cloudsec, perusahaan bersama-sama dengan para ahli dapat saling menimba pengalaman berharga dan bersama-sama membentuk strategi pertahanan keamanan digital yang paling efisien,” ungkapnya.
Beberapa pembicara yang hadir di acara tersebut diantaranya adalah Myla Pilao ( Director Trend Labs ), Gildas Arvin Deograt Lumy (Kementerian Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia), Dr. Toshinobu Yashuhira, (Digital Crime Officer, INTERPOL), dan Eric Skinner (Vice President Market Strategy, Trend Micro). Mereka menyampaikan berbagai informasi dan strategi terkait keamanan digital mulai dari penjelasan mengenai pentingnya kualitas SDM yang melek digital, hingga sejauh mana pemerintah dan Interpol peduli terhadap keamanan digital korporasi.
RADEN DIBI IRNAWAN
Discussion about this post