youngster.id - YOUNGSTERS.id – Siapapun bisa memiliki aplikasi mobile sendiri, dan siapa pun bisa mnejadi pengusaha. Itulah tekad yang diusung tiga anak muda pegiat IT asal Bandung, yaitu Dani Purnama, Idham Budiman dan Hendi Tridianto, yang berinisiatif membuat sebuah konsep layanan pembuatan aplikasi mobile untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Konsep layanan pembuatan aplikasi mobile ini diberi nama Kola (www.kola.id). Kola sendiri di ambil dari kata Kolaborasi, yang artinya menjadi jembatan bagi masyarakat yang ingin membuat aplikasi mobile dengan murah, mudah, cepat dan efektif.
“Kami ingin masyarakat mulai menyadari pentingnya mengikuti perkembangan teknologi. Jadilah pelaku, jangan hanya menjadi market. Begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan dengan mengikuti perkembangan teknologi sekarang. Salah satunya setiap orang sekarang dapat memiliki aplikasi mobile-nya sendiri,” jelas Dani, CEO dan founder Kola, dalam keterangan tertulisnya.
Agar bisa memiliki aplikasi mobile sendiri, ia cukup membeli starter pack dari Kola yang dibanderol dengan harga Rp 3,8 juta untuk Android, dan Rp 5,8 juta untuk iOS dan Android. Dengan begitu, pengguna sudah dapat membuat aplikasi mobile sesuai yang diinginkannya. Mulai dari nama aplikasi, tampilan, isi atau konten, hingga update barang atau produk yang ditawarkannya.
“Konsep layanan pembuatan aplikasi mobile ini ditujukan untuk kita semua. Siapapun Anda, apapun jenis usaha dan aktivitasnya baik itu personal, perusahaan, komunitas maupun toko, sekarang bisa memiliki aplikasi mobile sendiri,” jelas Dani.
Kola ini memiliki sejumlah fitur untuk sebuah aplikasi mobile, yaitu: berita atau blog, online store, KOLAborasi (marketplace), forum, event, biography (about). Lagi, kontak, dan tautan linimasa sosial media (Facebook, Twitter, Instagram). Semua fitur dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemilik aplikasi.
Menariknya, dengan Kola, orang yang tidak punya barang tetap dapat berjualan. Jadi, pada fitur KOLAborasi ini pemilik aplikasi dapat memasarkan produk milik aplikasi lain di dalam aplikasinya. Pemilik aplikasi diberi keleluasaan untuk memilih kategori produk yang akan dipasarkan di aplikasinya dan apabila terjadi penjualan melalui aplikasinya maka pemilik aplikasi akan mendapatkan komisi penjualan.
“Misi kami adalah menciptakan 1 juta orang CEO dengan layanan kami, dengan memiliki aplikasi mobile-nya sendiri maka orang tersebut dapat mempunyai usaha dan perusahaannya sendiri. Terlebih kami menyiapkan sebuah fitur unggulan yang kami beri nama KOLAborasi (marketplace) yang bisa diaktifkan oleh semua pengguna layanan kami. Pada fitur ini, pemilik aplikasi mobile dapat memiliki marketplace yang berisi produk-produk dari pemilik aplikasi mobile lainnya,” tukas Dani.
STEVY WIDIA