youngster.id - Perolehan devisa sektor pariwisata pada 2016 diperkirakan mencapai Rp 184 triliun atau melampaui target Rp 172 triliun. Sehingga, kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) akan naik dari target awal 11% menjadi 11,5%.
“Kami targetkan penerimaan devisa Rp 172 triliun pada tahun ini. Tapi sepertinya akan terlampaui dan mencapai Rp 184 triliun. Jadi lebih besar Rp 12 triliun dari target awal,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam siaran pers Kamis (22/12/2016) di Jakarta.
Arief menyebutkan, pencapaian hingga Oktober 2016 telah melampaui target Kementerian Pariwisata (Kemenpar). “Jadi year to date-nya sudah melampaui target. Prognosa kami, perolehan devisa akan overtarget di angka Rp 184 triliun,” tutur dia.
Perolehan devisa tersebut, kata Arief, naik 27,78% dari tahun lalu Rp 144 triliun. Peningkatan tersebut membuat kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional juga naik dari 10% pada 2015 menjadi 11,5% pada tahun ini.
Menpar menjelaskan, devisa tersebut akan didapatkan dari 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun ini. Hingga akhir Oktober 2016, jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air telah mencapai 9,40 juta. Sementara itu, jumlah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2017 ditargetkan 265 juta, atau naik dari estimasi tahun ini 260 juta orang.
Itu artinya 102,2% dari target year to date yang ditetapkan pemerintah sebanyak 9,2 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman pada tahun 2017 ditargetkan meningkat menjadi 15 juta kunjungan, dengan devisa yang dihasilkan Rp 200 triliun. Kontribusi terhadap PDB pun ditargetkan naik menjadi 13% dan indeks daya saing (WEF) akan membaik menjadi rangking 40 dari saat ini 50.
STEVY WIDIA
Discussion about this post