youngster.id - Sebagai upaya untuk meningkatkan livelihood perempuan, Combiphar sejak pertengahan 2021 menyelenggarakan program pemberdayaan perempuan (Combi Hope Women Empowerment).
Untuk keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ini, Combiphar menyerahkan lima rumah pengering kepada lima desa yang berpartisipasi dalam program, yaitu dua desa di Kabupaten Wonogiri dan tiga desa di Kabupaten Karanganyar.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengapresiasi dan menyambut dengan sukacita pemberian rumah pengering ini.Pandemi ini tentu berdampak pada perekonomian seluruh warga Indonesia, dan hal tersebut juga dirasakan warga Wonogiri.
“Oleh karena itu, program pemberdayaan perempuan ini sangat menyokong kesejahteraan di kabupaten Wonogiri. Pendampingan dari Dinas Pertanian dan B2P2TOOT pun sangat membantu perempuan dalam membudidayakan jahe dan lengkuas agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam membuat bahan baku jamu,” ujar Joko.
Sekitar 230 perempuan tani mengikuti rangkaian program mulai dari pelatihan dari Dinas Pertanian dan B2P2TOOT dan Persada – mitra Combiphar mengenai pembibitan, penanaman hingga membuat simplisia jahe dan lengkuas yang menjadi bahan baku utama jamu. Selain itu, edukasi mengenai motivasi diri, pola hidup sehat, dan kewirausahaan juga diberikan untuk membekali para perempuan untuk dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Melalui program ini juga, sekitar 4.000 perempuan telah menerima edukasi pola hidup sehat yang disebarkan oleh ke 230 peserta tersebut.
Direktur PT Combiphar, Christina Sung mengatakan, perempuan mempunyai peranan kunci di keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pihaknya mengajak para perempuan untuk meningkatkan kapasitas diri mereka melalui edukasi pola hidup sehat dan motivasi diri, serta meningkatkan ekonomi keluarga melalui budidaya jahe dan lengkuas yang hasilnya bisa diserap sebagai bahan baku jamu Air Mancur.
“Untuk itu, kami kembali menggagas program kami dengan membina dan memberikan pelatihan kepada petani perempuan, agar kesejahteraan perempuan semakin meningkat di wilayah operasional bisnis kami,” ujar Christina.
Ditambahkan Christina, program budidaya jahe dan lengkuas ini menggunakan lahan yang sebelumnya tidak produktif serta memanfaatkan halaman rumah masyarakat, sehingga para perempuan bisa tetap produktif di rumah.
Selain itu, pihaknya menjalankan program Combi Hope untuk mempertegas komitmen Combiphar dalam memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi operasionalnya secara berkelanjutan, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani perempuan. Program ini juga secara proaktif menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat.
Keberlanjutan program CSR ini bertujuan mendukung petani perempuan yang berada di lokasi operasional Combiphar agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat melalui pendidikan dan berdaya. Saat ini Combiphar memiliki 6 program pengembangan masyarakat di antaranya adalah Combiphar Healthy Living Education, Combiphar Health Desk, Combiphar Women and Youth Development, Combi Hope, Combi Run, dan Combiphar Players Championship.
“Kami berharap edukasi yang telah diberikan tidak hanya terhenti sampai kepada petani perempuan binaan kami saja, namun akan terus berlanjut kepada perempuan-perempuan lainnya di sekitar mereka. Dengan mengamalkan ilmu yang didapatkan, kami yakin, kualitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar desa akan semakin meningkat,” tutup Christina.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post