E-Commerce Diminta Bersaing Sehat Saat ‘Singles Day’

Alibaba meraih US$ 1 juta pada 5 menit pertama dimulainya Festival Singles Day 11.11. 2016. (Foto: I4U/Youngsters.id)

youngster.id - Festival Singles Day merupakan barometer untuk industri e-Commerce dan ekonomi konsumen di seluruh wilayah Tiongkok. Untuk itu regulator bisnis Tiongkok mengingatkan para CEO perusahaan belanja online, termasuk Alibaba Group Holding dan JD.com, untuk tidak menjalankan praktik curang selama Festival Singles Day.

State Administration for Industry and Commerce (SAIC) mengatakan telah bertemu dengan perwakilan Alibaba, JD.com, Amazon.com Inc, Baidu Ic. Tencent Holdings dan sejumlah perusahaan lain pada Senin, 7 November 2016. Pihaknya mengingatkan mereka untuk tidak menjual barang palsu, memalsukan angka penjualan, dan terlibat dalam berbagai praktik curang lainnya.

“SAIC akan memperkuat pengawasan, memantau dan mengatur pasar online sesuai dengan hukum. Selain itu, juga bersama dengan mayoritas pemain industri menciptakan sebuah lingkungan pasar online dengan kompetisi yang sehat dan lingkungan untuk konsumsi online yang aman,” ucap SAIC dalam pernyataannya dilansir Reuters Kamis (10/11/2016).

Peringatan dari SAIC bukan tanpa alasan. Pasalnya, karena persaingan sengit saat Single Day menyebabkan adanya tuduhan taktik curang yang dilakukan platform belanja online, termasuk iklan palsu dan memaksa penjual untuk memilih satu platform saja.

SAIC juga meminta perusahaan e-Commerce untuk menghindari angka transaksi palsu, iklan, dan menjual produk palsu atau jelek. Selain itu, mereka juga diingatkan untuk tidak menyebarkan penilaian pengguna yang tidak benar.

Festival tersebut merupakan hari belanja tahunan terbesar di Tiongkok. Acara yang digelar setiap 11 November itu diprediksi menghasilkan miliaran dolar dari barang yang dijual secara online ditambah potongan harga. Tahun lalu , Alibaba mencatat transaksi lebih dari US$ 14 milar dan diprediksi akan tumbuh pada tahun ini.

STEVY WIDIA

Exit mobile version