E-commerce Indonesia Tumbuh 40%

Achmad Alkatiri

Founder dan CEO Hypefast, Achmad Alkatiri.(Foto: dok.Youngsters.id)

youngster.id - Lazada menilai e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan 40% dibanding tahun lalu. Kemajuan pesat ini membuat Lazada Indonesia menyiapkan strategi khusus.

Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Ahmad Alkatiri yang menyebut e-commerce di Indonesia telah mengalami kemajuan pesat, terutama sejak tahun 2016 hingga saat ini. Berdasarkan data yang diperolehnya, e-commerce Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 40% jika dibandingkan pada tahun lalu.

“Pertumbuhan ini juga didorong oleh kesadaran masyarakat di second tier city terhadap e-commerce. Ada shifting terjadi, dulu via desktop kemudian besar-besaran di mobile,” ucapnya belum lama ini.

Melihat perkembangan itu, Ahmad menyebut Lazada Indonesia tengah memfokuskan diri pada tiga hal. Hal pertama adalah pembangunan infrastruktur milik Lazada Indonesia, yaitu warehouse atau gudang, tidak hanya memberikan harga terbaik bagi konsumen.

Pembangunan gudang yang akan dilakukan pada bulan November ini di Makasar dan Balikpapan diakui Lazada ditujukan untuk menningkatkan pengalaman belanja pengguna. Dengan kehadiran dua tambahan gudang tersebut, Lazada Indonesia ingin menghadirkan layanan lebih baik, serta mempersingkat waktu pengiriman dan memungkinkan produk tiba di tangan konsumen dalam kurun waktu satu hingga dua hari setelah pemesanan diproses.

“Karena pioneer di Indonesia, kita percaya punya banyak knowledge, pemahaman soal pasar indonesia. Karena Indonesia itu market yang sangat unik, berbeda dari negara lain di South East Asia. Pemahaman soal keinginan dan kebutuhan konsumen Indonesia jadi senjata pamungkas Lazada untuk menghadapi persaingan,” ungkapnya.

Untuk mendukung program pemerintah terkait negara ekonomi digital yang dicanangkan pemerintah, Ahmad menyebut Lazada baru saja menyelesaikan satu program bertajuk Upgrade UKM Roadshow. Program ini bertujuan mendorong UKM meningkatkan bisnis mereka dari tiga aspek.

Program ini mendorong UKM yang belum merambah ranah digital untuk memasarkan produk mereka secara online. Melalui program ini, Lazada menawarkan bantuan untuk menghadirkan toko online yang dapat dimanfaatkan oleh UKM tersebut, sehingga dapat menjangkau lebih banyak calon pembeli potensial.

Selain itu, Lazada juga menawarkan fitur Fulfillment By Lazada (FBL), membantu penjual dalam hal proses pengiriman barang. Penjual hanya perlu fokus pada proses produksi dan menjaga kualitas produk, sebelum dikirimkan ke gudang Lazada untuk dibantu proses pengirimannya.

Lazada juga bekerja sama dengan BEKRAF dan Alibaba, memberikan peluang bagi UKM memasarkan produk mereka di negara lokasi Lazada beroperasi, bahkan di pasar Tiongkok.

Proses kerja sama tersebut diakui Ahmad rumit, sebab melibatkan gudang penghubung, teknologi, proses pertukaran, mata uang, penerjemahan produk dan sebagainya. Namun, Lazada mengaku optimis dapat membantu UKM Indonesia untuk lebih maju.

STEVY WIDIA

Exit mobile version