youngster.id - Pertumbuhan ekonomi akibat perkembangan digital di Indonesia dinilai lebih cepat dibandingkan negara lain. Riset Google dan Temasek bahkan memprediksi ekonomi digital Indonesia pada 2025 menyentuh angka US$100 miliar.
“Awalnya 2016, estimasinya sekitar US$80 miliar sekarang estimasi 2025 US$100 miliar. Angka-angka yang diprediksi sudah dilebihi. Karena saking cepat perkembangan terutama ride-shairing,” kata Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjakusuma, dalam Diskusi Daya Tarik Investasi, Peluang, dan Tantangan Digital oleh Asosiasi Media Siber Indonesia, baru-baru ini di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Co-founder dan Managing Partner East Venture, Wilson Cuaca menuturkan, pihaknya bercita-cita bisa mengoptimalkan semua sektor yang ada di Indonesia. Karena itu startup yang didanai oleh venture capital bermacam-macam.
“Kita itu bakal ada yang jualan sayur, ikan macem-macem. Semua sektor di Indonesia mau kita optimize. Mau jadi lebih canggih,” ujarnya.
Saat ini East Venture sudah berinvestasi pada 140 perusahaan. Namun tidak semua berhasil dan menjadi besar. Wilson menuturkan, butuh waktu hingga startup bisa bertahan, dia bercerita sekitar 10% dari perusahaan yang diinvestasikan East Venture tidak berhasil.
“Tiba-tiba jadi unicorn, enggak ada. Butuh 10 tahun bangun ekosistem di Indonesia,” kata Wilson lagi.
Untuk itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mengembangkan ekonomi digital agar dapat terus berkembang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post