Ekspor Produk UKM Perlu Ditingkatkan

Trade Expo Indonesia (TEI) 2016. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Kementerian Perdagangan membuka peluang peningkatan ekspor bagi usaha kecil menengah (UKM) dengan memberikan fasilitasi program pendampingan desainer. Alhasil ekspor produk UKM tersebut sudah mampu membuka peluang kontrak ekspor dengan beberapa pengusaha internasional.

“Produk awal dari hasil pendampingan tersebut dipamerkan pertama kali di TEI untuk melihat peluang pasar, karena pameran ini mendatangkan pembeli potensial untuk melihat minat mereka pada produk yang dikembangkan,” kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Sulistyawati dilansir Antara, Jumat (14/10/2016) di Trade Expo Indonesia (TEI) 2016,Jakarta.

Menurut Sulistyawati, banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk ekspor ke negara-negara tujuan ekspor utama maupun pasar baru. Namun, para pelaku usaha khususnya UKM belum sepenuhnya mengetahui permintaan atau selera pasar yang ada.

“Kami memberikan informasi bagaimana selera pasar dari negera tujuan ekspor tersebut, instrumen kami berupa Atase Dagang dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) banyak memberikan informasi yang diperlukan,” kata Sulistyawati.

Sulistyawati menjelaskan, upaya peningkatan itu dilakukan melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) dengan program Designers Dispatch Service (DDS). Dan langkah ini mulai membuahkan hasil.
“Salah satu contoh, pelaku usaha dari Jambi sudah mendapatkan pesanan dari pengusaha asal Turki meskipun produk yang ditampilkan berupa produk awal. Jepang juga menunjukkan minat, sudah sepakat, hanya tinggal tanda tangan kontrak,” tutur Sulistyawati.

Tercatat, kurang lebih transaksi yang terjadi pada TEI 2016 dari UKM binaan program DDS tersebut mencapai 82.000 dolar Amerika Serikat. Beberapa kontrak potensial tersebut berasal dari Rumah Tikar Vinto senilai 30.100 dolar AS dari pengusaha Turki dan 21.500 dolar AS asal Jepang.

“Saat ini ada 11 daerah dengan 22 UKM yang difasilitasi dan ditampilkan pada Tei 2016,” kata Sulistyawati.

Berdasarkan catatan Kemendag, sebanyak 11 daerah tersebut adalah Medan, Sawahlunto, Jambi, Bogor, Purwakarta, Cilacap, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Palangkaraya dan Kupang. Pada tiap satu wilayah tersebut didampingi oleh satu orang desainer dengan dua UKM.

“Saat ini IDDC masih ada di Jakarta saja, untuk jangka panjang diharapkan di daerah bisa menghadirkan IDDC untuk memulai program serupa,” kata Sulistyawati.

Total transaksi yang dihasilkan hingga hari kedua Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 dari kontrak dagang misi pembelian yang ditandatangani mencapai 186,69 juta dolar AS. Dari nilai tersebut, kontrak dagang sebesar 178,7 juta dolar AS ditandatangani pada hari pertama, dan sebesar 7,99 juta dolar AS ditandatangani pada hari kedua.

Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi perdagangan barang pada TEI 2016 kurang lebih sebanyak 800 juta dolar AS, diluar transaksi jasa dan juga peluang investasi. Secara keseluruhan, diharapkan transaksi yang terjadi mampu menembus angka satu miliar dolar AS, dimana pada tahun sebelumnya total transaksi senilai 909 juta dolar AS.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version