Ekstrakurikuler dan Pengalaman Kepemimpinan Jadi Kunci Lolos Seleksi Kuliah di Luar Negeri

Harvard University

Harvard University. (Foto: istimewa)

youngster.id - Ternyata tak hanya nilai akademik yang bisa mengantar siswa dari Indonesia masuk universitas dunia seperti Harvard, Ivy League, dan Standford. Untuk menembus ketatnya seleksi pendaftaran di universitas luar negeri perlu informasi dan strategi khusus.

Former Associate Director of Admissions di Stanford University Daniel Chung, menjelaskan, jika ingin memasuki universitas di Amerika Serikat (AS), cemerlang secara akademis saja tidaklah memadai.

“Siswa yang tidak mencantumkan aktivitas ekstrakurikuler dan pengalaman kepemimpinan dalam aplikasinya akan sulit dipertimbangkan masuk ke universitas AS mana pun – apalagi Ivy League,” papar Daniel dalam jumpa pers yang digelar Crimson Education Rabu (10/8/2022).

Dia memberi contoh, Stanford menolak 69% calon mahasiswa dengan skor SAT sempurna dalam lima tahun terakhir. Universitas-universitas unggulan di AS seperti Stanford ingin melihat mahasiswa yang dapat membawa pengaruh positif bagi budaya kampus dan menambah kekayaan sejarah alumninya. Jadi tolok ukur tidak lagi sekadar skor SAT sempurna, tetapi juga kegiatan ekstrakurikuler dan pengalaman kepemimpinan.

Inilah yang menjadi fokus pengembangan Crimson Education, konsultan pendidikan yang menyediakan bimbingan bagi siswa-siswi sekolah menengah yang berambisi untuk menembus ketatnya seleksi penerimaan di universitas-universitas kelas dunia.

Country Manager Crimson Education Indonesia Vanya Sunanto menjelaskan, calon mahasiswa dari Indonesia mulai kini perlu memiliki setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Kegiatan tersebut juga perlu menjadi fokus sejak dini, karena konsistensi adalah kunci untuk membangun profil ekstrakurikuler yang kuat yang juga secara simultan mencerminkan karakter kepemimpinan siswa, termasuk kepemimpinan terhadap diri sendiri.

“Dengan cara ini, siswa berkesempatan untuk menonjolkan diri dan menunjukkan kepada pihak universitas bahwa mereka memiliki segala kualitas yang pihak universitas cari dalam diri mahasiswa tingkat sarjananya: kecerdasan; kepraktisan; keberanian; kedewasaan; fokus; determinasi; kemampuan untuk bertindak lanjut (follow-through); serta kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan,” ungkapnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version