youngster.id - Pengelolaan administrasi sekolah maupun universitas masih banyak yangmenggunakan sistem manual. Padahal hal ini boros biaya, performa sistem yang lamban, menambah beban kerja, dan tidak interaktif.
Solusi itu bisa dipecahkan dengan platform digital.
Salah satunya adalah Edugate Learning System (ELS). Platform digital ini menawarkan sistem manajemen dan administrasi yang lebih hemat, cepat dan dapat membantu pihak sekolah, universitas untuk mengelolaan administasi.
Chief Excecutive Officer (CEO) ELS, Vincent Kwan mengatakan, sistem ELS dapat mengubah sistem pendidikan menjadi tidak lagi boros uang dan waktu.
“Sistem ini mampu mengurangi biaya operasional sekolah dan universitas secara drastis dan sekaligus dapat membantu guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi dan orang tua untuk terlibat secara proaktif,” kata Vincent, dalam siaran pers baru-baru ini.
Sistem ELS, kata Vincent, lahir dari keprihatinan pihaknya dalam melihat sistem yang ada di sekolah dan universitas di Indonesia yang dapat dikatakan saat ini tergolong complicated, mahal, tidak efektif dan tidak efisien. “Sistem yang kita bangun ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan simple,” kata Vincent lagi.
Sistem ELS memiliki 120 fitur yang dikembangkan untuk mendukung proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan terintegrasi seperti, e-journals, e-book, online chatting, mobile apps, parental control, dan plagiarism checker.
Uniknya lagi, setiap sekolah dan universitas yang memiliki sistem ELS dapat memiliki nama sendiri, karena sistem ini memang dirancang sesuai dengan permintaan (custom design).
“Pihak ELS bahkan memberikan server tersendiri kepada pihak sekolah maupun universitas untuk dapat mengelola data-data pribadi milik sekolah dan universitas secara mandiri dan terintegrasi,” terang Vincent.
Pihak sekolah atau universitas, lanjut dia, dapat menghubungi ELS untuk membangun sistem ini. Pihak ELS, kata Vincent, akan memasang sistem, memberikan server secara gratis dan melaksanakan pelatihan bagi perwakilan sekolah dan universitas.
“Sistem ELS terbuka untuk sekolah dan universitas dimana saja di wilayah Indonesia. Kami akan membuat sistem yang dapat bekerja secara menyeluruh dan dapat memberikan benefit bagi pengguna, karena server yang kami sediakan bebas biaya atau gratis. Selain itu, keamanan atas data-data yang dimiliki oleh pengguna juga terjamin,” tambahnya.
Menurut Vincent, pihak ELS tidak membebankan biaya apapun kepada pihak sekolah dan universitas. Biaya penggunaan sistem ELS, lanjut dia, akan dibebankan dalam bentuk biaya pemeliharaan (maintenance) kepada murid dan orang tua saat mendaftarkan anaknya.
“Umumnya pada saat mendaftar ke sekolah, terdapat rincian biaya yang ditanggung oleh siswa, misalnya untuk pembelian seragam, dan lain sebagainya. Biaya untuk penggunaan sistem kami dapat ditambahkan sebagai biaya untuk pengembangan sistem administrasi digital sekolah,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post