youngster.id - Perusahaan teknologi AI inference, Groq, memperluas infrastruktur AI globalnya ke Asia-Pasifik dengan implementasi di data center International Business Exchange (IBX) milik Equinix di Sydney, Australia.
“Asia-Pasifik merupakan pasar pertumbuhan utama bagi Groq. Implementasi kami di data center Equinix Sydney menjadi langkah awal untuk menghadirkan AI inference berperforma tinggi dan hemat biaya yang lebih dekat ke Kawasan,” kata Scott Albin, General Manager, Asia Pacific, Groq, Senin (17/11/2025).
Setelah peluncuran sukses di Amerika Serikat dan EMEA, kemitraan ini membawa LPU Inference Engine milik Groq yang cepat, hemat biaya, dan skalabel lebih dekat ke organisasi dan sektor publik di Indonesia serta kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas.
Groq dan Equinix akan membangun salah satu lokasi infrastruktur AI inference berkecepatan tinggi terbesar di Australia, dengan fasilitas Groq 4.5MW di Sydney. Fasilitas ini menawarkan daya komputasi hingga 5x lebih cepat dan berbiaya lebih rendah dibandingkan GPU tradisional dan hyperscaler clouds.
Dengan memanfaatkan layanan interkoneksi software-defined Equinix Fabric, organisasi di Asia-Pasifik akan mendapatkan interkonektivitas yang aman, berlatensi rendah, dan berkecepatan tinggi. Ini memastikan akses tanpa hambatan ke GroqCloud untuk production AI workloads dengan kontrol penuh dan kepatuhan data yang terjamin.
Permintaan solusi berbasis AI di Asia-Pasifik terus meningkat. IDC memproyeksikan investasi AI dan Generative AI (GenAI) di kawasan ini akan mencapai US$110 miliar pada tahun 2028, dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) sebesar 24,0% dari 2023 hingga 2028. (*AMBS)
