youngster.id - ErudiFi, mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $5 juta atau setara Rp70,5 miliar. ErudiFI adalah induk dari perusahaan fintech lending khusus pendidikan Dana Cita di Indonesia dan Bukas di Filipina.
Putaran pendanaan kali ini dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures dan Qualgro. Dana segar akan difokuskan untuk memperkuat aspek bisnis dan perekrutan di berbagai lini, meliputi produk dan pengembangan, data, pemasaran dan operasional, serta pengembangan bisnis.
“Saat ini, hampir dua pertiga anak muda di Indonesia dan Filipina tidak dapat mendaftar ke pendidikan tinggi karena kurangnya pembiayaan yang terjangkau. Kami bersemangat untuk melanjutkan tujuan kami dalam memperluas akses pendidikan berkualitas di wilayah ini dan membantu membangun hari esok yang lebih baik,” kata Naga Tan Co-Founder & CEO ErudiFi dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).
Perusahaan juga akan meningkatkan cakupan layanan pinjaman pendidikan di area pasarnya, salah satunya dengan menggandeng lebih banyak lembaga pendidikan dan berinvestasi mengembangkan produk baru.
Sebelumnya ErudiFi tergabung dalam program akselerator Y Combinator (W18) telah membukukan pendanaan awal dari sejumlah investor, termasuk Monk’s Hill Ventures, Intudo Ventures, Y Combinator, Convergence Ventures, Patamar Capital, dan beberapa lainnya. Mereka masuk ke Indonesia tahun 2017 dengan Dana Cita.
Konsep bisnis yang diusung Dana Cita adalah “Study Now, Pay Later”, memungkinkan siswa atau orang tua mengajukan pinjaman pembiayaan belajar di institusi formal. Platform akan membayarkan langsung dana pinjaman ke institusi terkait. Tenor pinjaman yang diberikan berkisar 6 s/d 24 bulan dengan biaya platform antara 0 s/d 1,75% plus biaya persetujuan 3% dari total dana. Saat ini Dana Cita sudah bekerja sama dengan 13 universitas dan 18 lembaga kursus.
“Akses ke pendidikan tinggi yang terjangkau tetap menjadi masalah besar di Asia Tenggara di mana biayanya hampir dua kali lipat dari rata-rata PDB per kapita. ErudiFi menangani pasar yang kurang terlayani, akibat suku bunga tinggi dari lembaga keuangan tradisional dan jangkauan terbatas dari perusahaan p2p lending yang lebih umum,” kata Peng T Ong, Co-Founder & Managing Partner Monk’s Hill Ventures.
STEVY WIDIA
Discussion about this post