youngster.id - Indonesia Student Youth Forum (ISYF) yang bergerak dalam bidang pemberdayaan dan pengembangan pemuda dan pelajar menginisiasi Forum Pelajar Indonesia (FOR) yang ke-12 dengan tema “Sinergi Pelajar Berkarakter, Wujudkan Indonesia Maju” sebagai upaya untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
Indonesia ingin memaksimalkan bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi dalam rentang waktu 2025 – 2045. Pada rentang waktu tersebut, 70% penduduk Indonesia didominasi oleh usia produktif yakni 18 – 45 tahun. Indonesia memiliki visi besar terkait hal ini untuk menciptakan Generasi Emas Indonesia 2045.
FOR berjalan sejak tahun 2009 dan merupakan kegiatan tahunan ISYF yang mengumpulkan pelajar SMA se-Indonesia untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dengan menyampaikan berbagai ide, gagasan, dan inovasi, baik antar pelajar maupun di antara pelajar dengan pihak lainnya.
“Kami harap pelajar Indonesia dapat berperan aktif di berbagai sektor strategis, bukan hanya sebagai objek yang pasif,” kata Ketua Pelaksana FOR 12, Rusdan Arifin Al Mugni, Kamis (21/12/2023).
Peserta FOR 12 dipilih melalui beberapa tahapan seleksi, di antaranya seleksi berkas, esai, dan video. Tahun ini terdapat lebih dari 800 pendaftar yang kemudian diseleksi dan terpilih 136 pelajar dari 33 provinsi di Indonesia.
Beberapa kegiatan utama yang akan diikuti oleh peserta antara lain Meet the Leaders, Government Visit, Corporate Visit, Focus Group Discussion, Cultural Performance, dan akan ditutup dengan kampanye proyek akhir tahun 2023.
Kegiatan-kegiatan tersebut mengusung beberapa tema antara lain climate change, good health, equality and inclusive, economic growth, dan sustainability and quality education. Tema-tema tersebut akan dijadikan acuan untuk kampanye proyek akhir tahun 2023.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Prof. Warsito menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya FOR 12.
“Kami mengapresiasi kegiatan Forum Pelajar Indonesia yang ke-12 dan bangga terhadap prestasi para pelajar yang terpilih dalam kegiatan ini,” ujar Warsito.
Salah satu tema yang diangkat yakni equality and inclusive berkaitan dengan maraknya kasus perundungan yang terjadi di kalangan pelajar. Perundungan sering kali terjadi ketika seseorang dianggap berbeda atau dianggap tidak setara oleh kelompok tertentu.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Februari 2023 tercatat kenaikan angka kasus perundungan sebanyak 1.138 dari kasus kekerasan fisik hingga psikis. Untuk itu, FOR 12 berkolaborasi dengan Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) dan Rumah Guru BK (RGBK) mengkampanyekan gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying untuk menghentikan dan mencegah perundungan di lingkungan sekolah.
Gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying diperkenalkan melalui berbagai Active Learning yang melibatkan peran aktif peserta untuk memahami lebih jauh akan kategori dan dampak dari perundungan.
“Para peserta FOR 12 dapat menjadi agen perubahan di sekolah dan di daerahnya masing-masing serta berperan aktif untuk memutus mata rantai perundungan melalui gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying,” kata Koordinator Program KGSB, Riki M. Iskandar.
Program ISYF juga menyasar kepada mahasiswa melalui kegiatan International Youth Forum 2008, Indonesia Youth Forum 2012-2015, International Youth Camp 2009. Kemudian ASEAN University Student Forum 2009, Asia Africa Youth Forum 2010, ASEAN Japan Youth Forum 2015, dan Leadership Works 2015.
STEVY WIDIA
Discussion about this post