youngster.id - Era digital saat ini, pekerjaan freelance dipandang sebagai pekerjaan yang prospektif untuk ditekuni secara jangka panjang. Hasil survey yang dilakukan PT Sribu Digital Kreatif (Sribu), menunjukkan banyak pekerja lepas yang menjadikan ini sebagai profesi utama yang menghasilkan.
Startup lokal yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, mengungkapkan bahwa sistem crowdsourcing menjadi salah satu solusi yang terbukti efektif dalam mendorong penyetaraan dan pemerataan kesempatan kerja untuk komunitas freelancer di Indonesia.
CEO dan Founder Sribu Ryan Gondokusumo mengatakan, platform crowdsourcing seperti Sribu.com dan Sribulancer.com telah mempertemukan komunitas freelancer dengan pemberi pekerjaan (klien) dengan mudah dan cepat. Hal ini menciptakan peluang bagi pemerataan dan kesetaraan kesempatan kerja bagi para freelancer dari seluruh wilayah Indonesia. Kesempatan kerja yang cenderung masih terpusat di kota-kota besar kini dapat diakses oleh pekerja yang berasal dari kota-kota kecil dan pedesaan, tanpa dibatasi oleh lokasi dan ruang kerja.
“Selain itu, temuan survei kami juga mengungkapkan seseorang yang memiliki peluang kerja sebagai freelancer tidak dibatasi oleh gelar akademis, namun klien menilai berdasarkan kinerja, kualitas dan etos kerja mereka,” kata Ryan pada media Kamis (13/2/2020) di Jakarta.
Survei yang diadakan pada Januari 2020 ini melibatkan lebih dari 200 freelancer yang telah melalui proses kurasi oleh tim Sribu dan berdomisili di berbagai kota di Indonesia antara lain dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB.
Hasil survey juga menunjukkan, tren bekerja sebagai freelancer semakin diminati di kalangan generasi Milenial dan Z Indonesia. Sebanyak 65% dari keseluruhan responden survei berasal dari kelompok usia di bawah 30 tahun, sementara 27% berasal dari kelompok usia 30-40 tahun dan sisanya berusia 40 tahun ke atas.
Dia menambahkan, secara besaran penghasilan, bekerja secara freelance juga dianggap cukup menjanjikan dan bahkan tidak kalah dibandingkan dengan pekerjaan penuh waktu lainnya.
“Jadi bisa dibayangkan, saat ini mereka dapat menghasilkan lebih dari Rp 3.500.000,- per bulan dari pekerjaan sebagai freelancer, atau setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) sarjana di DKI Jakarta,” ungkap Ryan.
“Pekerjaan di bidang kreatif paling populer di kalangan freelancer Jasa desain, penulisan (copywriting) dan pemasaran online menjadi tiga jenis pekerjaan yang paling
populer,” tambahnya.
CEO dan Pendiri Sribu mengatakan kedepan untuk lebih melebarkan sayap bisnis kearah yang lebih besar dan menuju kancah global. Ia mengaku, beberapa pengembangan lain kedepan telah dipersiapkan bersama tim nya yang sebanyak 29 orang.
“Karena target kami di tahun 2024 nanti, 500 ribu target freelancer dari Indonesia bisa kami rangkul karena kami ingin fokus kepada kualitas dan nantinya membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” ujar Ryan.
“Dari sisi pengembangan pastinya juga telah kami persiapkan untuk mencapai semua itu. Karena kami ingin meningkatkan klien, dari luar negeri yang selama ini hanya berjumlah 5% dan klien tersebut dari dari Thailand, Singapura, Malaysia dan Amerika. Target lainnya kami ingin mendapatkan 5 juta klien baru termasuk klien global dan dalam negeri di tahun 2024,” pungkas Ryan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post